Wednesday, June 13, 2018

√ Pengelolaan Sampah Secara Berdikari Dan Mudah Di Rumah Dan Di Daerah Kerja


Latar Belakang





Setiap orang setiap hari menghasilkan sampah dalam banyak sekali aktivitasnya. Secara tidak disadari, sampah terus terbuang dan tidak pernah terpikirkan untuk mengelolanya supaya sanggup bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Pengelolaan sampah di lingkungan sekitar kita memerlukan kepedulian yang didukung administrasi dan teknologi yang sederhana dan sempurna guna.





Setiap orang setiap hari menghasilkan sampah dalam banyak sekali aktivitasnya √ Pengelolaan Sampah Secara Mandiri dan Mudah di Rumah dan di Tempat Kerja
Pengelolaan Sampah Secara Mandiri dan Mudah di Rumah dan di Tempat Kerja





Kebijakan Pengelolaan sampah diawali dari kepedulian setiap orang untuk menanganinya dengan benar semenjak dari sumbernya. Merubah pola pikir dan membangun kesadaran memerlukan waktu dan keseriusan secara konsisten. Dimulai dari penyampaian informasi perihal manfaat sampah, penempatan alat-alat peraga sampai pada penerapan undang-undang serta peraturan yang tetapkan hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat dan pemerintah.





Manajemen sederhana dibutuhkan dalam memilah sampah sehingga sanggup mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Barang-barang yang awalnya dianggap tidak bernilai akan sanggup mempunyai nilai tambah ekonomi yang tinggi alasannya penanganan yang benar. Dengan sebuah sistem administrasi yang benar, pengelolaan sampah akan sanggup dijalankan secara berdikari dan praktis.





Untuk meningkatkan nilai ekonomi pada sampah dan mempermudah kegiatan penanganan sampah, diharapkan teknologi yang sempurna guna. Penggunaan kembali sampah untuk fungsi yang lain maupun penggunaan kembali sebagai materi baku atau penggunaan lain dalam bentuk karya ekonomi kreatif akan sanggup dikembangkan dengan pertolongan teknologi. Dalam pengolahan sampah organik, teknologi diharapkan untuk meningkatkan efektivitas kerja basil pengurai.





Membangun kepedulian dalam pengelolaan sampah





Untuk membangun kepedulian terhadap sampah, memerlukan tahapan yang berjalan secara terus-menerus, yakni:






  1. Penyampaian informasi perihal manfaat sampah.

  2. Memperkenalkan cara yang simpel untuk membangun siklus manfaat sampah.

  3. Mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang sesuai dengan lingkungannya secara detail lengkap dengan instruksi-instruksi yang praktis.

  4. Membangun sarana yang memudahkan setiap orang ikut serta dalam sistem pengelolaan sampah.





Penyampaian informasi perihal sampah sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara dan memanfaatkan banyak sekali media yang tersedia. Pendekatan sanggup dilakukan dengan cara simpel maupun ilmiah. Semua sarana yang tersedia juga sanggup dimanfaatkan untuk mengkampanyekan manfaat sampah.Berikut beberapa cara yang sanggup dilakukan untuk memberikan informasi perihal manfaat sampah:






  1. Pelatihan dan workshop perihal pemanfaatan sampah.

  2. Kunjungan ke lokasi yang telah sanggup memanfaatkan sampah.

  3. Membuat alat peraga on line maupun off line yang sanggup memperlihatkan informasi perihal manfaat sampah.

  4. Membuat event yang sanggup memperlihatkan manfaat sampah secara simpel dan efisien.

  5. Dll





Siklus manfaat sampah yaitu sebuah pedoman siklus yang kita bangkit supaya pengelolaan sampah sanggup dirasakan keuntungannya dalam waktu yang relatif singkat. Di beberapa negara yang sudah baik sistem pengelolaan sampahnya, siklus ini dibangun oleh pihak pemerintah, sehingga masyarakatnya tinggal mengikuti proses yang telah disediakan.





Di Indonesia, –  yang pemerintahnya belum sanggup membangun siklus tersebut –  kita sebagai anggota masyarakat mempunyai peluang untuk membangun siklus manfaat sampah sebanyak mungkin, sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada dilingkungann. Di samping peluang sosial, pembangunan siklus manfaat ini juga menjanjikan peluang ekonomi serta peluang penemuan teknologi dan kreativitas.Sistem pengelolaan sampah yang sesuai dengan lingkungan sanggup kita bangkit dan kembangkan di tempat tinggal maupun di tempat kerja kita. Dalam Peraturan Pemerintah no 81 tahun 2013, mengamanatkan bahwa setiap pengelola tempat perumahan, hiburan, industri maupun sosial wajib menciptakan sistem pengelolaan sampah di lingkungannya secara mandiri. Dalam membangun sistem pengelolaan sampah, beberapa hal berikut harus disusun sebagai pedoman dalam langkah realisasinya kelak, antara lain:






  1. Batasan wilayah dan komunitas pengelola sampah.

  2. Tujuan umum pengelolaan sampah.

  3. Sasaran-sasaran yang diingin dicapai.

  4. Struktur organisasi pengelola sampah.

  5. Hak dan kewajiban anggota komunitas.

  6. Panduan pengelolaan sampah.

  7. Instruksi pengelolaan sampah.

  8. Dokumen pengelolaan sampah.

  9. Evaluasi dan pelaporan.





Berbagai sarana dan prasarana pendukung disediakan supaya mempermudah setiap orang, baik anggota komunitas maupun bukan, untuk ikut serta mendukung dan menghidupkan sistem yang kita bangun.Sarana yang perlu disediakan antara lain:






  1. Sarana edukasi persoalan pemilahan sampah. Dapat berupa brosur, poster, buku saku, leaflet dan lain-lain.

  2. Instruksi pengelolaan sampah dari sumbernya. Dapat berupa diagram alir, foto atau gambar karikatur yang memperlihatkan cara mengelola sampah yang benar dan praktis.

  3. Sarana penampungan sampah terpilah yangmudah dikenali, gampang dijangkau dan gampang digunakan, dilengkapi dengan informasi dan kode yang gampang dipahami dan diikuti.

  4. Alat peraga yang sanggup memperlihatkan penilaian dan progres keberhasilan pengelolaan sampah. Seperti, berapa banyak pengurangan volume sampah yang harus dibuang ke TPA, berapa banyak dana yang dihasilkan, berapa banyak sampah yang sanggup dipakai kembali dan lain-lain.

  5. Peragaan atas dokumentasi kegiatan pengelolaan sampah yang sanggup menggugah semangat anggota untuk terus meningkatkan keikutsertaannya.





Manajemen penanganan sampah





Sampah akan sanggup dimanfaatkan secara optimal jikalau dilakukan pemilahan semenjak dari awal. Selanjutnya penanganan sampah yang sempurna akan memperlihatkan nilai tambah yang maksimal. Penanganan sampah semenjak dari sumbernya merupakan awal pengelolaan sampah yang benar. Manajemen diharapkan dalam memastikan bahwa sampah yang kita hasilkan ditangani dengan benar semenjak dari awal sampai akhir. Manajemen penanganan sampah meliputi:






  1. Penanganan semua jenis sampah yang ada di sebuah kawasan.

  2. Metode dan sarana yang efektif dalam memilah sampah semenjak dari awal.

  3. Metode penanganan dan teknologi pengelolaan yang digunakan.

  4. Pengembangan siklus manfaat sampah.





Secara umum, sampah di sebuah tempat sanggup dibagi menjadi sampah organik dan non organik. Akan tetapi, komposisi volume sampah sanggup berbeda-beda di setiap bab tempat tersebut. Di bab dapur atau tempat makan, misalnya, volume sampah organik niscaya lebih lebih banyak didominasi dibandingkan dengan sampah non organik. Di perkantoran dan pertokoan akan terjadi sebaliknya, sampah non organiklah yang lebih dominan. Di antara sampah non organik, unsur sampah plastik, cukup umur ini lebih lebih banyak didominasi dibandingkan dengan jenis sampah lainnya. Sedangkan untuk rumah tangga dan tempat perbelanjaan, sampah organik merupakan unsur yang dominan.Dengan pemahanan dan penguasaan kawasan, maka penanganan sampah sesuai dengan jenis dan volumenya akan sanggup dilakukan secara efektif. Efektivitas pemilahan sampah merupakan kunci bagi kita untuk mendapat kualitas sampah yang baik untuk diproses berikutnya.Dengan administrasi penanganan sampah yang tepat, kita juga sanggup membangun kehidupan lingkungan yang lebih sehat dan kehidupan sosial yang lebih bermartabat.





Teknologi pengelolaan dan pengolahan sampah





Pengelolaan sampah bekerjasama dengan sampah non organik, sedangkan pengolahan sampah bekerjasama dengan sampah organik.Sampah non organik mempunyai pilihan pengolahan yang lebih banyak dibandingkan dengan sampah organik, untuk itu diharapkan upaya pengelolaan yang efektif dalam memilah dan menentukan banyak sekali jenis sampah non organik sebelum kita sanggup mengolahnya. Secara umum, ada empat keluaran yang sanggup dihasilkan dari pengelolaan sampah non organik, yakni:






  1. Industri kreatif.

  2. Bahan baku industri daur ulang.

  3. Pusat pendidikan dan pelatihan.

  4. Tujuan wisata kreatif.





Untuk sampah non organik, teknologi kreatif memegang peranan sangat penting didukung oleh teknologi material dan proses. Dengan pendekatan teknologi yang tepat, semakin banyak sampah non organik yang dipakai kembali menjadi produk-produk yang bermanfaat.Untuk sampah organik, diharapkan teknologi untuk mengendalikan proses pembusukan sampah supaya berjalan secara efektif, efisien dan praktis.
Demikianlah, jikalau kepedulian mendorong upaya penanganan sampah yang memanfaatkan kemajuan teknologi sanggup kita sinergikan, maka kita akan sanggup membangun kehidupan lingkungan dan kondisi sosial yang lebih bermartabat di masa depan.



Sumber https://idtesis.com