Thursday, February 15, 2018

√ Puisi Perihal Pendidikan Dengan Banyak Sekali Sudut Pandang

Puisi Pendidikan – Tahukah kalian pendidikan merupakan salah satu bab dari kehidupan yang menjadi dasar pokok. Problematika, ideologi, antusias dan semua hal mencangkup bidang pendidikan menjadikan sisi sensitif para pelaku yang terlibat didalamnya.


Tak jarang mereka menuangkannya dalam bentuk puisi pendidikan yang semata-mata menuangkan gagasan mengenai semua seluk-beluk yang terjadi. Berikut beberapa rujukan puisi pendidikan :





Puisi Pendidikan dari Murid


 Tahukah kalian pendidikan merupakan salah satu bab dari kehidupan yang menjadi dasar p √ Puisi Tentang Pendidikan Dengan Berbagai Sudut Pandang

Puisi Pendidikan Dari Murid


Menjadi seorang murid yakni sebagian fase dalam hidup kita yang tidak singkat. Hal-hal yang dialami dalam kehidupan pendidikan sebagai seorang murid pun sanggup dituangkan dalam bait-bait puisi ibarat dibawah ini.




Ujung Meja Reot


Tersudut, saya hitam kelam tak sanggup sayu pandangan


Memikirkan duniaku, terganti oleh kehadiran kalian


Berusaha jaya tapi merasa tidak pernah dianggap ada


Terpojok, kamu yakinkan saya tak pernah berfikir


Betapa membosankan kehidupanku semenjak tiupan lilin yang ke lima


Mak bapak tak pernah ingatkan apapun selain ihwal bangunan bau tanah ini


Kertas-kertas lecek bergambar merah


Nyalanya menyulut amarah bapak


Kata sayang berubah makian


Sentuhan lembut secepat kilat bermetamorfosa


Meja reot ia bertiang piala dan medali


Dia lemah, tak semegah kesombongan kilau emas dan peraknya


Aku ingin kembali sebelum angka lima


Empat tiga atau dua


Bolehkan saya tetap kecil mak?


Kecil untuk besar, dan kolot untuk pintar, kata makku


Ahh..


Emak tak pernah salah


Gedung bau tanah saya akan disini lama


Gambar jam dengan semua jarum diangka dua belas


Tekun kubuat mereka di atas meja dan sampul buku-buku berat




Bu Guru, Maaf


Sengaja saya tidak masuk


Menahan lara  kamu sayat kejam


Jika harga diriku sebatas angka-angka


Nominal tinggi kamu tak bisa membeli


Lupakan saja dan jangan anggap saya ada


Sebuah isyarat hening akan saya terima


Mata dibalik dua mata


Kenapa harus memandang aku


Jika baris terakhir menjadi penutup


Usaikan saja kelasku hari itu


Aku tidak ingin lagi datang


Aku senang tidak akan kembali


Taman bermain tak seindah mimpi-mimpi


Bidadari menjadi bertaring dengan kuku panjang


Kasih? ku pikir itu berlebihan


Ku benci banyak mata mengawasi




PR Kemarin Sore


Menari-nari semua meninggalkanku


Sekuat tenaga kutangkap kujadikan menjadi satu


Menata merek menjadi rapi biar kamu tak murka besok pagi


Berputar-putar mereka mengubah fantasi indah


Sekuat saya jaga goresan pena itu berhamburan melempariku


Sudahlah aku  menyerah


Kubawa penuh kasih ke peristirahatan


Ijinkan malam ini saya damai


Meski matahari esok awal tragedi alam berulang


Langkah kakimu membangunkan kemarahan


Berdiri bagai benteng pertahanan tandakan kelemahan


Aku tak bisa dengan batas minimu


Begitupun kamu takkan bisa menembus tentaraku


Saat saya hitam haruskah berpura-pura menjadi putih


Kurikulum menjadi petisi legalisasi kekalahanku




Puisi Pendidikan Oleh Guru


 Tahukah kalian pendidikan merupakan salah satu bab dari kehidupan yang menjadi dasar p √ Puisi Tentang Pendidikan Dengan Berbagai Sudut Pandang

Puisi Pendidikan Oleh Guru


Aktor penting dalam dunia pendidikan yakni guru. Banyak hal yang ingin mereka sampaikan, beberapa rujukan tersiratpada puisi pendidikan dibawah ini




Mana Gaji Kami?


Dalam hati yang terbayang yakni bawah umur dirumah menangis lapar


Gaduh menjadi sunyi penuh duka


Kami berdiri tegar tegak di baris paling depan


Menjadi kami benaung dalam bangunan megah tinggi


Kata mereka betapa beruntungnya ..


Sedang atap kami tak bisa menahan gerimis


Lantai berlubang bau tanah perjuangan


Dan rumah-rumah tanpa ventilasi


Mimpi tetap terajut benang terlepas


Doa mereka kami amini


Berat beban di bahu keropos


Berdiri kokoh dalam jiwa yang doyong terhuyung lemah


Rasa lapar cambuk kesakitan


Tersenyum kami penuh ketabahan




Sudah Lupakan


Janji mari kita buang sama-sama


Suara menggelegar ditengah pesta demokrasi


Katanya kami pengabdi, kelebihan menciptakan kami menjadi tuan meski tak lama


Pesta yang berakhir, kenangan menjadi hilang


Aku melupakan dan lupakan pula


Kesakitan bukan hanya milik kami, ku tahu


Ribuan kami, beberapa dari anda


Kami pelajari banyak hal untuk kembali mengajarkan


Memahami banyak duduk masalah untuk menciptakan mereka mengerti


Mengukir pondasi tidak selalu akan terlihat


Seberapapun kami mengerti,sedikitpun tak ada yang dipahami


Tentang sebuah janji, lebih baik kami tuli




Puisi Pendidikan Tentang Masalah


 Tahukah kalian pendidikan merupakan salah satu bab dari kehidupan yang menjadi dasar p √ Puisi Tentang Pendidikan Dengan Berbagai Sudut Pandang

Puisi Pendidikan Tentang Masalah


Pendidikan bukanlah bab dari kehidupan dunia mimpi yang tepat tanpa duduk masalah pelik di dalamnya. Banyak problem yang terjadi digambarkan dalam bentuk puisi untuk menyampaikannya.




Dimana Ekor Dimana Kepala


Lempeng besi


Terpanaskan mendapatkan banyak pukulan


Samurai ku harap simpulan pedih ini


Tajam, berkilau terangi Negeri


Babat kebodohan mati tebasan samurai


Percikan api terimalah


Peluh bercucuran air mata tak lagi bisa keluar


Tak ada patokan waktu ku mohon bersabarlah


Kayu bakar sedang dikumpulkan


Perih mari kita bagi rata


Aku tiga kamu ambillah tiga


Pengertian saya harap, cita-cita kosong


Pukulan keras tak hanya di lempeng besi


Memukul satu sisi untuk melukai yang lain


Pertikaian dalam hening bersahut-sahutan


Mana kepala mana ekor


Ekor membelit kepala menggigit




Rantai, Kapan Kau Putus


Satu lingkar


Utuh bersambung


Kuat dan andal terlihat bersatu


Satu lingkar berpengaruh bersambung


Mari kita lihat ditail penyusun lingkar indah dalam dunia pendidikan kita


Rantai kokoh banyak warna berbeda


Beda warna tak sama nada


Mereka berkoloni menyuarakan nada terdengar sumbang


Bergandengan kuat, ya mereka satu warna


Beradu saing batas tegas diantara berbeda


Dalam bersahabat tak lagi mereka kuat


Pecah perang putus lah rantai


Pemakaman mari kita siapkan


Lebar liang kuburkan saja dalam kerukunan


Hidup berseteru, mati hening itu mungkin


Jasat hidup berpura-pura solid


Putuslah rantai bubarlah saja


Menunggu waktu liang siaga




Puisi Pendidikan Suara Masyarakat


 Tahukah kalian pendidikan merupakan salah satu bab dari kehidupan yang menjadi dasar p √ Puisi Tentang Pendidikan Dengan Berbagai Sudut Pandang

Puisi Pendidikan Suara Masyarakat


Harapan yang tinggi masyarakat menjadi tanggung jawab dunia pendidikan. Mimpi masyarakat itu kadang disampaikan dalam bait-bait puisi pendidikan. Bahasa puisi yang dalam dibutuhkan akan mengena dengan pesan yang ingin disampaikan ibarat rujukan puisi berikut ini :




Anak Kami


Aku satu ku harap kamu tumbuh menjadi seribu


Tanah kering tak dosa memohon subur


Rentetan doa berjajar berpengaruh dan tinggi


Siang malam Tuhan mendengarkan


Lantunan doa merambat menuju langit


Berdaun hijau berakar kuat


Pengharapan indah melihat kamu berguna


Siang malam kami memanjatkan


Ribuan kata diawali oleh namamu


Menjadi besarlah keturunan dari kami yang kerdil


Menjadi luas kamu yang berasal dari jiwa sempit kami


Mulia tak harus kamu berasal dari benih yang terpilih


Hina kami orang bau tanah penuh mimpi


Besok pagi bergegaslah


Tumbuh subur diatas tanah pekuburan orang tuamu




Aku Titipkan


Untuk kalian yang berpendidikan


Pemilik kiprah mulia penumbuh tunas-tunas muda


Aku tulang pendek perkulit tua


Berakal kerdil,


Utara dan selatan tak tau saya akan beda


Berjalan merangkak kubawa harapanku


Tubuh besar saya semakin kurus


Tetap kuseret langkah meski kamu semakin menjauh


Berat beban mereka anak-anakku


Aku yang bersuara lirih


Ajarkan lagu-lagu kebahagian kumohon


Buatlah mereka menyanyi ceria


Ku ingin mendengar mereka bersenandung meski di batas waktu


Lusuh, saya tidak berseragam


Telanjang kaki, saya bahkan tak miliki sepasang sepatu


Kepada kalian yang berpendidikan


Harta ini saya titipkan


Sebatas mimpi milikku saya percayakan




Anakku, ABCD


Memejamkan mata tak bisa saya tanpa diantar manismu


Mengakhiri hari lelah saya rangkai mimpi kemabali


Aku pastikan kamu bintang film utamaku nak


Gagah besar kamu anak kecilku


Arungi indah bumi tinggalkan saya sendiri


Tak akan saya ikut langkah cepatmu


Aku yang bau tanah tak akan bisa mengimbangi langka kakimu berpengaruh muda


Jelajahilah tiap jengkal pertiwi


Selalu memelukmu akan menutup anutan telaga ilmu


Berjalanlah jauh nak


Akan kurayu Tuhan dengan memohon memperlihatkan penjagaan


ABCD hanya itu yang sanggup kuwariskan


Susunlah kisah indah dari karakter yang bisa saya hafalkan


ABCD jangan hanya kamu paham itu ibarat diriku




Pahlawan Tanpa Lencana


Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah

Dingin menyelimuti cara penuh keikhlasan

Renungan cuma untuk sebuah kejayaan

Berfikir cuma untuk sebuah keberhasilan


Tiada lafaz seindah tutur katamu

Tiada penawar seindah senyuman mu

Tiada hari tanpa sebuah bakti

Menabur benih kasih tanpa rasa lelah


Hari demi hari begitu cepat berlalu

Tiada rasa jenuh terpancar di muka mu

Semangat mu tetap berkobar

Memberikan kasih sayang tak ada rasa jemu


Jika engkau bakal melangkah pergi

Ku tau langkahmu penuh pengorbanan

Jika dirimu udah tak ada dirimu kan selamanya di kenang

Kau yakni satria tanpa lencana




Guruku


Suci dan iklas sumbangan mu

Dari kita buta menjadi tau

Suci dan nrimo pengorbanan mu

tiada ternilai jasa baik mu


Engkau laksana lampu di dalam kegelapan

Yang menerangi alam kalbuku

Engkau bagaikan angin

Yang selamanya berbisik ihwal kebaikan


Namamu selamanya bergelora

Dalam hatiku

Jasa dan benih yang engkau tanam

Kini udah tumbuh bersemi


Terpujilah engkau wahai guruku satria hidupku




Guruku Pahlawanku


Andai kata matahari tiada

Dunia bakal beku dan bisu

pelangi tak ada bakal dulu terpancar

kehidupan tak ada bakal dulu terlaksana

Disaat titik ketakutan menghampiri

Terlihat setitik sinar yang kita cari

Yang keluar dari sudut-sudut bibirmu

Dan gerak-gerik tubuhmu

Engkau sinari jalan-jalan kita yang buntu

Yang hampir menjerumuskan jaman sepan kami

Engkau terangi kita bersama lentera ilmu mu

Yang tak ada bakal dulu sirna di terpa angin usia


Guru……..

Engkau satria yang tak dulu mengharapkan balasan

Disaat kita tak mendengarkan mu

Engkau tak dulu mengeluh dan menyerah

Untuk edukatif kami

Darimu kita mengenal banyak hal

Tentang mana warna yang indah

Tentang garis yang harus di lukis

Juga ihwal kata yang harus dibaca

Engkau mengakibatkan hidup kita berarti


Guru……

Tiada kata yang pantas kita ucapkan

Selain terimakasih atas seluruh jasa-jasa mu

Maafkan kita seandainya udah membuatmu kecewa

Jasa-jasa mu bakal kita semat awet sepanjang hidup kami

Terimakasih guruku, engkau satria ku




Majulah Terus Siswa Indonesia


Dengar, dengar, dengarlah isi goresan pena ini

Hanya kepadamu cita-cita ku sandangkan

Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan

Tak tersedia sesuatu yang tak barangkali bagimu


Bangkitlah melawan arus yang tetap mendera

Kuasailah dirimu bersama perilaku optimis

Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya

Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan


Ingat, Engkau yakni harapan, engkau yakni jaman depan

Masa depan tersedia di tanganmu

Harapan terpendam tersedia di pundakmu

Nasib bangsa engkau yang menentukan




Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Pahlawan tanpa tanda jasa

Ialah Guru

Yang edukatif ku

Yang membekali ku ilmu

Dengan tulus dan sabar


Senyummu mengimbuhkan dorongan untuk kami

Menyongsong jaman depan yang lebih baik

Setitik peluhmu


Menandakan sebuah usaha yang amat besar

Untuk murid-muridnya

Terima kasih Guru


Perjuanganmu amat artinya bagiku

Tanpamu ku tak bakal mengerti ihwal dunia ini

Akan selamanya ku panjatkan doa untukmu

Terimakasih Guruku




Pahlawan Pendidikan


Jika dunia kita yang dulu kosong

tak dulu kamu isi

Mungkin cuma tersedia warna hampa, gelap

tak sanggup apa-apa, tak sanggup kemana-mana

Tapi sekarang dunia kita penuh warna

Dengan gesekan garis-garis, juga kata

Yang dulu cuma menjadi mimpi

Kini menjadi keluar bukan kembali mimpi


Itu lantaran kamu yang mengajarkan

Tentang mana warna yang indah

Tentang garis yang harus dilukis

Juga ihwal kata yang harus dibaca

Terimakasih guruku dari hatiku

Untuk seluruh p0juang pendidikan


Dengan pendidikanlah kita sanggup memperbaiki bangsa

Dengan pendidikanlah nasib kita sanggup dirubah

Apa yang tak barangkali kamu jadikan mungkin

Hanya ucapan terakhir dari mulutku

Di hari pendidikan nasional ini

Gempitakanlah selamanya jiwamu

wahai p0juang pendidikan Indonesia




Itulah tadi beberapa puisi dari beberapa sudut pandang mengenai pendidikan. Pendidikan yakni bab dari kehidupan semua orang. Bagaimanapun proses yang terjadi, tujuan pendidikan menjadi mimpi indah bagi semua orang yang terlibat. Semoga puisi pendidikan tersebut sanggup mewakili.


Puisi Pendidikan


puisi pendidikan nasional, puisi pendidikan pendek dan singkat, puisi pendidikan chairil anwar, puisi pendidikan moral, puisi pendidikan sd, puisi pendidikan 2018, puisi pendidikan 3 bait, puisi pendidikan 4 bait.



Sumber https://infoana.com