Tuesday, February 13, 2018

13 Alasan Indonesia Termasuk Negara Berkembang Dan Solusinya

Indonesia ialah negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, suku yang bermacam-macam dan kebudayaan yang tidak ada habisnya. Namun, kekayaan yang dimiliki Indonesia ternyata belum menjadikan Indonesia menjadi negara maju. Hingga ketika ini Indonesia masih tercatat sebagai negara berkembang. Lalu apa saja yang mengakibatkan Indonesia termasuk dalam negara berkembang? Berikut ini merupakan beberapa alasan Indonesia termasuk negara berkembang di Asia Tenggara:


1. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi


Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia sesudah Cina, India dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia ketika ini mencapai kurang lebih 255,5 juta jiwa. Jumlah penduduk ini akan terus naik dari tahun ke tahun lantaran tingginya laju pertumbuhan di Indonesia. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sendiri tergolong tinggi yaitu mencapai 1,49 persen. Pertumbuhan penduduk yang tinggi memunculkan aneka macam problem dan dampak negatif bagi rakyat dan negara bila tidak segera ditindak lanjuti.


Peningkatan populasi di Indonesia mengakibatkan meningkatnya ajakan terhadap sandang, pangan dan papan, sayangnya penawaran terhadap barang-barang ini tidak sanggup disuplai dalam jangka waktu pendek lantaran kurangnya faktor pendukung, menyerupai modal, materi baku, tenaga kerja terlatih, dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan harga barang naik, sehingga biaya hidup rakyat menjadi lebih mahal dan memunculkan kemiskinan.


2. Tingginya Angka Pengangguran


Tingginya angka pengangguran di Indonesia tidak lepas dari faktor pertumbuhan penduduk di Indonesia. Tingginya jumlah pencari kerja tidak berbanding lurus dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Februari 2017 mencapai 5,33 persen yang artinya jumlah pengangguran di Indonesia tercatat sebanyak 7,01 juta orang. Tingginya angka pengangguran tersebut sanggup menjadi problem bagi perekonomian Indonesia, lantaran akan berimbas pada produktivitas dan pendapatan masyarakat, sehingga menjadi penyebab utama timbulnya kemiskinan dan problematika sosial lainnya.


3. Pembangunan Infrastruktur yang Belum Merata


Kemajuan sebuah negara sanggup dinilai dari pembangunan infrastruktur yang merata di setiap daerah. Pemerataan pembangunan berperan penting dalam keberhasilan perekonomian sebuah negara. Selain itu, pemerataan pembangunan juga berimbas pada kesejahteraan masyarakat. Hingga tahun 2017 pembangunan infrastruktur di Indonesia secara umum belum bisa dikatakan merata, lantaran selama ini pembangunan infrastruktur hanya terpusat di Jawa, sangat minim pembangunan infrastruktur yang dilakukan di tempat luar Jawa yang terpencil dan tempat perbatasan. Kendati sudah ada peningkatan pembangunan infrastruktur aneka macam sektor di tempat terpencil, menyerupai di Papua, Kalimantan, dan Sumatera, hal itu belum sepenuhnya bisa mendukung perekonomian nasional. Sebab, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah belum bisa dilakukan secara merata di seluruh wilayah Indonesia.


4. Tingginya Angka Kemiskinan


Angka kemiskinan di Indonesia berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 27,77 juta jiwa atau 10,6 persen dari total penduduk Indonesia. Tingginya angka kemiskinan di Indonesia menjadi pekerjaan rumah utama bagi pemerintah. Karena angka kemiskinan menjadi indikator perekonomian sebuah negara. Angka kemiskinan di Indonesia didasarkan pada tingkat ketidakmampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhan pokok. Masalah kemiskinan di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, beberapa diantaranya pendidikan yang rendah, kemampuan (skill) yang rendah, tingkat pertumbuhan yang tinggi, dan tidak meratanya pembangunan infrastruktur.


5. Pendidikan Berkualitas yang Belum Merata


Alasan Indonesia termasuk negara berkembang selanjutnya ialah dari segi pendidikan. Pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun abjad bangsa dan pelopor perekonomian suatu negara. Sayangnya, di Indonesia pendidikan yang berkualitas belum seluruhnya bisa diakses oleh masyarakat di Indonesia, terlebih masyarakat golongan tidak bisa dan masyarakat yang berada di tempat terpencil. Masalah ekonomi nampaknya menjadi permasalahan utama dalam terusan untuk memperoleh pendidikan yang baik dan hambatan menjadi Indonesia sebagai negara dengan pendidikan terbaik. Kendati sudah ada jadwal Bantuan Operasional Sekolah (BOS), terusan pendidikan yang berkualitas belum sepenuhnya bisa dinikmati oleh seluruh siswa di Indonesia lantaran orang renta siswa masih harus membayar biaya-biaya lain setiap tahunnya.


Sejumlah sekolah unggulan yang berada di tempat perkotaan menampilkan kualitas pendidikan bertaraf nasional bahkan internasional dengan akomodasi yang lengkap. Hal itu berbanding terbalik dengan sekolah-sekolah pinggiran yang serba kekurangan, baik dari tenaga pengajar yang kurang sampai sarana dan prasarana yang belum memadai.


6. Maraknya Budaya KKN


Korupsi, Kolusi dan Neoptisme (KKN) merupakan faktor penting yang menjadikan Indonesia belum bisa menjadi negara maju. Budaya KKN di Indonesia agaknya menjadi hal yang sangat masif dan tidak kunjung hilang. Hal ini dibuktikan dengan data indeks persepsi korupsi dari Transparency International yang menempatkan Indonesia di posisi ke-90.


Budaya KKN secara pribadi sanggup mensugesti faktor perekonomian sehingga meningkatkan angka kemiskinan. Kendati sudah dilakukan upaya untuk memberantas budaya KKN melalui Instruksi Presiden (inpres) Nomor 10 Tahun 2016 perihal Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, hal tersebut belum cukup untuk mengatasi permasalahan ini lantaran budaya KKN sudah mendarah daging di masyarakat, menyerupai pungutan liar (pungli) dan ‘uang pelicin’ atau sogokan.


7. Kualitas Hidup yang Rendah


Rendahnya tingkat penghasilan di Indonesia, mengakibatkan masyarakat mengalami hambatan dalam pemenuhan kebutuhan pokok, pendidikan berkualitas, kesehatan, dan sebagainya. Kurangnya pemenuhan terhadap kebutuhan-kebutuhan tersebut mengakibatkan kualitas hidup masyarakat menjadi rendah. Hal ini menimbulkan masyarakat semakin ndeso lantaran tidak bisa baca tulis, semakin tingginya angka kekurangan gizi, dan rentan terkena penyakit. Hal semacam ini sanggup menjadi faktor penyebab tingginya angka janjkematian dan mengakibatkan Indonesia belum bisa dikatakan sebagai negara maju.


8. Lambatnya Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)


Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Indonesia dinilai masih lambat. Hal itu disebabkan oleh dominasi penggunaan teknologi yang diimport dari luar negeri, sedangkan karya IPTEK ilmuwan lokal masih dipandang sebelah mata. Lambatnya perkembangan IPTEK di Indonesia juga disebabkan oleh minimnya dukungan riset teknologi, khususnya dari segi pendanaan. Selain itu, lambatnya perkembangan IPTEK di Indonesia disebabkan oleh terbatasnya akomodasi dan Sumber Daya Manusia (SDM).


9. Kurangnya Sikap Disiplin


Kedisiplinan menjadi modal awal bagi suatu negara supaya menjadi negara maju. Sikap disiplin sanggup menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar kalau perilaku disiplin dijadikan sebagai budaya. Sebaliknya kalau perilaku disiplin kurang sanggup menjadi penghambat majunya bangsa Indonesia. Sebagai pola sanggup kita lihat dalam kehidupan sehari-hari masih banyak masyarakat yang tidak disiplin dalam ketepatan waktu, tidak disiplin ketika bekerja, tidak disiplin ketika berkendara dan tidak disiplin ketika mengantri.


10. Sikap toleransi yang masih rendah


Selain permasalahan ekonomi, penyebab Indonesia masih menjadi negara berkembang ialah masih rendahnya perilaku toleransi di masyarakat. Keragaman merupakan realitas yang dimiliki oleh Indonesia dan diharapkan toleransi yang tinggi untuk menyikapinya, maka tidak sanggup dipungkiri bahwa permasalahan toleransi di Indonesia merupakan gosip yang menjadi perhatian khusus. Rendahnya toleransi di Indonesia kalau tidak segera ditindak lanjuti semakin usang akan menghancurkan bangsa Indonesia sendiri. Sebagai pola coba kita tengok konflik-konflik yang terjadi di Indonesia, menyerupai konflik di Poso, Tolikara Papua, dan Aceh. Konflik-konflik tersebut terjadi lantaran rendahnya perilaku toleransi sehingga sentimen SARA menjadi tidak terkendali.


Nah itulah beberapa alasan yang mengakibatkan Indonesia masih jauh dari karakteristik negara maju. Faktor penyebab tersebut berasal dari faktor ekonomi, teknologi dan sosial.


Langkah Indonesia Menjadi Negara Maju


Hingga tahun 2017 pemerintah gencar melaksanakan aneka macam upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Berikut ini merupakan langkah supaya Indonesia menjadi negara maju:


1. Peningkatan Sektor Pendidikan dan Kesehatan


Pendidikan dan kesehatan merupakan kunci keberhasilan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Oleh lantaran itu, pemerintah Indonesia tengah menjalankan aneka macam jadwal untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan. Pemerintah memperlihatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan aneka macam jenis beasiswa bagi siswa yang kurang mampu. Selain itu, pemerintah juga memperlihatkan pertolongan berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diberikan kepada seluruh anak usia sekolah (6-21 tahun) yang berasal dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). KIP dipakai untuk menjamin anak usia sekolah supaya mendapat peningkatan kualitas pendidikan, menyerupai pertolongan pendidikan berjenjang sampai tingkat SMA/SMK/MA dan juga mendorong anak usia sekolah yang putus sekolah untuk kembali bersekolah.


Sementara dari segi kesehatan, pemerintah memperlihatkan pertolongan berupa Kartu Indonesia Sehat (KIP) bagi masyarakat kurang bisa supaya memperolah hak dalam pelayanan kesehatan. Adanya KIP memberi jaminan kepada masyarakat kurang bisa untuk mendapat pelayanan kesehatan dengan tidak membedakan masyarakat berdasarkan status sosial. Program peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan yang dilakukan pemerintah diharapkan sanggup meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat sehingga kualitas bangsa Indonesia akan terus meningkat pula.


2. Peningkatan Lapangan Pekerjaan


Tingginya angka pertumbuhan penduduk tentunya harus dibarengi dengan peningkatan lapangan pekerjaan. Pemerintah diharapkan bisa mencari solusi atas permasalahan yang berkaitan dengan pengangguran dan kemiskinan, contohnya dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sanggup membuat kesempatan kerja baik dari pemerintah maupun swasta.


Selain itu, pemerintah diharapkan sanggup mendorong pengembangan ekonomi kreatif yang ada di masyarakat melalui aneka macam kegiatan, menyerupai pembinaan skill kepada masyarakat untuk memasuki dunia kerja, dan meningkatkan jumlah wirausaha di masyarakat melalui terusan memperoleh pinjaman modal berupa kredit perbankan.


Peningkatan sektor lapangan pekerjaan diharapkan bisa membuat masyarakat semakin sejahtera dan terbebas dari pengangguran dan kemiskinan, sehingga ekonomi indonesia akan tumbuh dan Indonesia bisa bersanding dengan negara dengan ekonomi terbaik di dunia.


3. Pembenahan Moral dan Etika


Moral dan budbahasa merupakan hal yang perlu diperhatikan supaya Indonesia bisa menjadi negara maju. Pendidikan moral dan budbahasa harus dimulai dari generasi muda, lantaran generasi muda merupakan aset penting yang akan meneruskan usaha bangsa Indonesia. Pendidikan moral dan budbahasa bagi generasi muda harus digalakkan supaya generasi muda Indonesia nantinya senantiasa menjaga nilai-nilai luhur bangsa, sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju dengan bangsa yang berwibawa dan dihargai oleh bangsa lain.


Itulah beberapa hal yang sanggup mengantarkan Indonesia menjadi negara maju. Selain langkah yang disebutkan diatas, masih banyak langkah lagi yang bisa dilakukan supaya Indonesia menjadi negara maju, menyerupai peningkatan pendapatan per kapita, peningkatan IPTEK, pemberantasan korupsi, meningkatkan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah tertinggal, menstabilkan keadaan politik, dan masih banyak lagi. Semoga artikel ini bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com