Monday, December 4, 2017

√ Pengetahuan Seseorang Tercermin Pada Prilaku





Prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki √ Pengetahuan Seseorang Tercermin Pada Prilaku


Prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimilikinya. Prilaku ini nampak pada cara berkomunikasi, bersosialisasi, dan bertindak dalam kesehariannya. Pengetahuan berperan sangat penting dalam membentuk huruf dan kepribadian. Oleh alhasil pengetahuan dengan nilai kebenaran tinggi menjadi sangat penting untuk diketahui. (Baca pengetahuan dan teori kebenaran. (klik link berikut:  Sumber Informasi Kebenaran).



Atas pengetahuan yang dimilikinya, maka sanggup dikategorikan sebagai berikut:



Orang Yang Tahu:





  1. Tahu dan menyadari wacana pengetahuan yang dimilikinya. (1)





  2. Tahu dan menyadari wacana pengetahuan yang tidak dimilikinya. (2)








Orang yang Tidak Tahu:





  1. Tidak tahu dan tidak menyadari wacana pengetahuan yang dimilikinya. (3)





  2. Tidak tahu  dan  tidak menyadari wacana pengetahuan yang tidak dimilikinya. (4)







Yang Tahu



Orang dengan kategori (1) dan (2) ialah orang yang arief dalam berucap, bersikap, berprilaku dan seterusnya. Ia akan bertindak dalam batasan wajar, alasannya ialah ia tahu apa yang ia tahu, dan tahu sebatas apa tahu yang ia miliki itu. Dan ia mempunyai perilaku curiosity yang tinggi sebagai konsekuensi kesadaran atas keterbatasan pengetahuan yang ia miliki. Curiosity ialah hasrat ingin tahu yang kuat, yang memotivasi untuk mencari tahu wacana satu hal.






Saya teringat ucapan seorang Profesor dalam satu perkuliahan di Univ. Indonesia (Prof.  I Made Sandy), mengatakan: “Jika kita tidak tahu nilai kuantitatif dalam satu permasalahan, bekerjsama kita tidak tahu apa-apa”.



Demikian dengan “Paradoks Sokrates” yang mengatakan: "Satu-satunya hal yang kuketahui adalah, bahwa saya tidak tahu apa-apa". Pada terjemahan lain: "Saya mengetahui satu hal, yaitu, bahwa saya tidak tahu apa-apa".



Yang Tidak Tahu



Orang dengan kategori (3) dan (4) ialah orang yang bersebrangan sifatnya dengan orang kategori (1) dan (2). Ia tidak “memperhatikan” sekelilingnya, bahwa ada orang lain yang juga tahu. Bahkan mungkin bukan saja ada, tetapi banyak yang lebih tahu. Lupa pada pribahasa di atas langit masih ada langit. Arti pribahasa ini: Ketika  merasa lebih tahu, jago atau pandai, ingat masih ada orang lain yang lebih jago atau lebih pandai. Terlebih lagi dikala ini gosip begitu gampang diakses siapapun.






————————————–



By Emris Abe



Topik Lain:



Membangun Kecerdasan



Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019



Universitas Indonesia



Sumber Informasi Kebenaran



Pembagian Kekuasaan di Indonesia



 






 


Prilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki √ Pengetahuan Seseorang Tercermin Pada Prilaku

Sumber https://idtesis.com