komputerdia.com - Tanda tangan digital atau digital signature sanggup diibaratkan mirip tanda tangan atas sebuah cek. Disaat seseorang ingin melaksanakan pencairan uang melalui cek, maka seseorang tersebut akan menuliskan nominal yang diinginkan dan akan membubuhkan tanda tangannya.
Kemudian bank akan melaksanakan verifikasi atas tanda tangan tersebut dan membandingkannya dengan tanda tangan pada ketika orang tersebut membuka rekening giro. Apabila verifikasi berhasil, maka bank mencairkan uangnya , namun bila tanda tangan tersebut tidak berhasil diverifikasi, maka ajakan oencairan uangpun akan ditolak
Dalam keterangan lainnya dijelaskan bahwa pengertian Digital Signature adalah suatu jenis teknologi yang dipakai untuk meningkatkan keamanan jaringan. Digital Signature mempunyai fungsi sebagai penanda pada data yang memastikan bahwa data tersebut yakni data yang sebetulnya (tidak ada yang berubah). Dengan begitu, Digital Signature sanggup memenuhi setidaknya dua syarat keamanan jaringan, yaitu Authenticity dan Nonrepudiation.
Sedangkan bila dilihat dari Cara kerja Digital Signature yakni dengan memanfaatkan dua buah kunci, yaitu kunci publik dan kunci privat. Kunci publik dipakai untuk mengenkripsi data, sedangkan kunci privat dipakai untuk mendekripsi data. Pertama, dokumen di-hash dan menghasilkan Message Digest. Kemudian, Message Digest dienkripsi oleh kunci publik menjadi Digital Signature.
Untuk membuka Digital Signature tersebut diharapkan kunci privat. Bila data telah diubah oleh pihak luar, maka Digital Signature juga ikut berubah sehingga kunci privat yang ada tidak akan sanggup membukanya. Ini merupakan salah satu syarat keaman jaringan, yaitu Authenticity. Artinya adalah, keaslian data sanggup terjamin dari perubahan-perubahan yang dilakukan pihak luar.
Dalam keterangan lainnya dijelaskan bahwa pengertian Digital Signature adalah suatu jenis teknologi yang dipakai untuk meningkatkan keamanan jaringan. Digital Signature mempunyai fungsi sebagai penanda pada data yang memastikan bahwa data tersebut yakni data yang sebetulnya (tidak ada yang berubah). Dengan begitu, Digital Signature sanggup memenuhi setidaknya dua syarat keamanan jaringan, yaitu Authenticity dan Nonrepudiation.
Sedangkan bila dilihat dari Cara kerja Digital Signature yakni dengan memanfaatkan dua buah kunci, yaitu kunci publik dan kunci privat. Kunci publik dipakai untuk mengenkripsi data, sedangkan kunci privat dipakai untuk mendekripsi data. Pertama, dokumen di-hash dan menghasilkan Message Digest. Kemudian, Message Digest dienkripsi oleh kunci publik menjadi Digital Signature.
Untuk membuka Digital Signature tersebut diharapkan kunci privat. Bila data telah diubah oleh pihak luar, maka Digital Signature juga ikut berubah sehingga kunci privat yang ada tidak akan sanggup membukanya. Ini merupakan salah satu syarat keaman jaringan, yaitu Authenticity. Artinya adalah, keaslian data sanggup terjamin dari perubahan-perubahan yang dilakukan pihak luar.
Baca Juga Artikel Lainnya :
- Pengertian Hash-Locked dan Time-Based Transaction di Dunia Bitcoin
- Pengertian dan Manfaat Fungsi Hash Di Dunia Bitcoin
- Pengertian dan Memahami Multisignature Di Dunia Bitcoin
Penjelasan Digital Signature / Tanda Tangan Digital
Tanda tangan digital merupakan teknik kriftografi yang memanfaatkan PKC untuk memverifikasi identitas seseorang atas sebuah dokumen atau informamsi elektronik. Tujuannya yakni untuk memilih apakah dokumen tersebut dibentuk oleh orang yang sah atau sebaliknya.
Tanda tangan digita berasumsi bahwa kunci privat yang dipakai untuk menciptakan tanda tangan digital hanya diketahui oleh orang yang bersangkutan. Proses tanda tangan digitak terdiri atas dua bagian, yaitu proses penanda tangan (signing) dan proses verifikasi (verification).
Proses tanda tangan dimulai dari penyiapan dokumen elektronik, kemudian dokumen elektronik tersebut akan dihitung nilai hashnya. Nilai hash tersebut selanjutnya akan di enkripsi memakai kunci privat yang dimiliki.
Hasil enkripsi inilah yang disebut dengan tanda tangan elektronik (digital signature). Tanda tangan elektronik yang ditempelkan pada dokumen elektronik tersebut selanjutnya akan dikirimkan kepada orang yang berkepentingan.
Proses verifikasi dimulai dari perolehan dokumen elektronik beserta tanda tangan elektroniknya. Kemudian, dokumen tersebut dihitung nilai hashnya, sementara itu tanda tangan elektronik akan dilakukan proses deskripsi memakai kunci publik milik pembuat dokumen.
Hasil deskripsi tersebut yakni nilai hash, kedua nilai hash ini kemudian akan dibandingkan, apabila nilainya sama maka tanda tangan elektronik tersebut sanggup diterima atau sah.
Teknik Tanda Tangan Digital
A. ECDSA
Bitcoin memanfaatkan tanda tangan digital ECDSA (Elliptic Curve Digital Signature Algorithm) dengan spesifikasi secp256K. Tanda tangan elektronik ini dipakai untuk memastikan apakah pengguna merupakan pemilik sah atas uang yang berada didalam alamat bitcoin yang diklaim oleh pengguna tersebut.
B. Ring Signature
Ring Signature merupakan teknik kriptografi yang dikembangkan oleh Ronald Rivest, Adi Shamir, dan Yael Tauman ditahun 2001. Ring signature sanggup dipakai untuk situasi contohnya ada seorang diantara board of directors (BOD) yang mengetahui adanya diam-diam berupa kecurangan yang akan dilakukan oleh perusahaan.
Orang tersebut tersebut menginginkan semoga diam-diam tersebut semoga sanggup dibocorkan kepada publik dengan syarat tidak ingin ada orang yang tahu siapa identitas sang pembocor tersebut, tetapi ia ingin semoga pembocoran diam-diam ini diyakini berasal dari anggota BOD. Ring Signature memungkinkan sekenario ini terjadi
Dalam ring signature dibutuhkan beberapa kunci publik serta 1 kunci privat yang menjadi pasangan alah satu dari kunci publik tersebut. Meskipun membutuhkan beberapa kunci publik, namun yang benar-benar menandatangani yakni 1 diantaranya tersebut.
Ring signature tidak memungkinkan siapapun untuk menunjukan siapa pihak yang telah mebubuhkan tanda tangan, namun tetap yakin bahwa penanda tangananadalah salah satu diantara pemilik kunci publik tersebut.
C. RingCT
Confidential Transaction diperkenalkan oleh Gregory Maxwell dan berbasis Pedersen Commitment. Salah satu komponen penting dari RingCT yakni teknik kriptografi additively homomorphic commitments, yakni teknik kriptografi yang sanggup melaksanakan operasi penambahan atas nilai-nilai yang terenkripsi tanpa harus terlebih dahulu melaksanakan deskripsi atas nilai yang dienkripsi.
Karakteristik homomorphic commitments ini dimiliki oleh blockchain yang menginplementasikan ECC (Elliptic Curve Criptography) mirip bitcoin atau kebanyakn Altcoin lainnya. Dalam ringTC, pengguna tidak perlu menghitung nilai dari token yang ditransaksikan (output), melainkan cukup memastikan bahwa nilai tersebut nonnegatid dan tidak melebihi nilai token asal (input)