Tuesday, December 5, 2017

√ Klarifikasi Tubuh Mikro, Sitoskeleton, Dan Tubuh Golgi

Penjelasan Badan Mikro, Sitoskeleton, dan Badan Golgi – Badan mikro merupakan organel yang mempunyai ukuran sangat kecil dengan garis tengah mencapai 0,3-1,5 μm. Badan mikro mempunyai dua tipe, yaitu peroksisom dan glioksisom. Adapun tipe peroksisom ini terdapat pada sel hewan, fungi, dan daun tumbuhan tingkat tinggi. Fungsi peroksisom dari proses oksidasi substrat bisa menghasilkan H2O2 yang bersifat racun untuk setiap sel. Kemudian, langkah tersebut dilanjutkan hingga di sintesis menjadi H2O+O2. Peroksisom berperan penting dalam menyerap sinar matahari dan proses respirasi yang saling berkaitan dengan organel mitokondria dan kloroplas. Selain itu, peroksisom juga bisa melindungi sel dari H2O2 dan sanggup mensistesis lemak menjadi karbohidrat serta berperan dalam perubahan suatu purin yang berada pada sel. Selanjutnya, tipe Glioksisom terdapat pada jenis sel tanaman. Fungsi utama glioksisom ini yakni sebagai kawasan terjadinya proses metabolisme asam lemak dan siklus glioksilat pada tumbuhan.


Badan mikro juga sanggup berperan pada tahap oksidasi substrat yang terjadi pada jenis-jenis mamalia. Proses reaksi oksidasi ini sanggup berlangsung dengan adanya pertolongan enzim flavin oksidase dengan pertolongan oksigen sebagai mediator dalam menangkap elektron dan merubah kandungan tersebut hingga menjadi molekul H2O2. Adapun molekul yang dihasilkan dari proses oksidasi tersebut tidak sanggup dipakai pribadi oleh sel, sehingga harus dirubah terlebih dahulu menjadi molekul H2O dengan pertolongan enzim katalase yang berada pada peroksisom. Reaksi oksidasi biasanya terjadi pada asam D-amino ketika unsur tersebut berada di dalam perosisom. Setelah asam D-amino memasuki perosisom, maka tahap selanjutnya akan mengalami deaminasi yang disebabkan lantaran adanya oksidasi bersama enzim FAD-oksidase dengan demikian sanggup terbentuklah suatu zat asam a-keto.


A. Penjelasan Sitoskeleton


Sitoskeleton merupakan suatu rangka sel yang terdiri atas jaring berkas protein sebagai penyusun sitoplasma yang berada pada sel. Sitoskeleton dibagi menjadi tiga macam, yaitu mikrotubul, mikrofilamen, dan filamen intermediet. Organel sitoskeleton sanggup ditemukan pada sel eukariota maupu pada sel prokariota. Dengan adanya organel sitoskeleton, maka sel bisa mempunyai keadaan yang kokoh, sanggup berubah bentuk, sanggup mengatur keadaan organel, berenang, serta bisa menyerap zat di suatu permukaannya. Secara umum fungsi sitoskeleton yakni sebagai berikut :


– Dapat menawarkan keadaan yang berpengaruh secara mekanik pada suatu sel

– Memberikan bentuk pada kerangka sel

– Dapat menawarkan energi yang membantu dalam gerakan substansi yang berasal dari satu pecahan sel menuju pecahan sel lainnya


Adapun klarifikasi mengenai struktur sitoskeleton yakni sebagai berikut :


a. Filamen Aktin (Mikrofilamen)


Filamen aktin merupakan suatu pecahan dari rantai ganda protein yang saling bergandengan dan mempunyai ukuran yang tipis. Karakteristik dari filamen aktin ini juga terdiri atas protein yang dikenal dengan istilah aktin. Mikrofilamen mempunyai ukuran atau diameter mencapai 5-6 nm, sehingga dengan demikian harus memakai pertolongan alat optik mikroskop elektron untuk mengamatinya.


b. Mikrotubulus


Struktur dari mikrotubulus ini terbentuk dari beberapa benang silindris yang bersifat kaku. Fungsi utama dari mikrotubulus tersebut yaitu sanggup mempertahankan keadaan dan bentuk awal sel serta menjadi rangka sel yang sanggup melindungi sel. Salah satu teladan dari organel mikrotubulus ini contohnya benang-benang gelembung pembelahan. Di samping itu juga mikrotubulus sanggup mempunyai kegunaan pada ketika pembentukan sentriol, flagela, dan silia.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


c. Filamen Intermediet


Filamen intermediet ialah rantai molekul protein yang mempunyai struktur menyerupai uantaian rantai yang saling melilit antara satu dengan yang lainnya. Ukuran diameter dari filamen intermediet ini mencapai 8-10 nm. Pada umumnya filamen intermediet juga di sebut dengan filamen antara, alasannya mempunyai ukuran yang berada diantara ukuran mikrotubulus dan mikrofilamen. Organel yang berbentuk serabut ini tersusun dari beberapa protein yang di sebut dengan fimetin, namun terdapat juga yang tersusun atas protein keratin.


B. Penjelasan Badan Golgi


Badan golgi yakni suatu organel yang terdapat pada sitoplasma dan mempunyai bentuk menyerupai kantung pipih yang menumpuk dan tersusun dari mulai yang berukuran besar hingga berukuran kecil. Ukuran panjang tubuh golgi ini berkisar 1-3 mikrometer dan ukuran lebar mencapai 0,5 mikrometer serta diperkuat atau diikat oleh suatu membran. Adapun struktur tubuh golgi yang terdapat pada tumbuhan dan binatang sangatlah hampir sama dalam bentuknya. Keberadaan tubuh golgi pada sitoplasma yaitu menyebar ke seluruhan pecahan sitoplasma dan saling bekerjasama antara satu terhadap lainnya, dengan demikian tubuh golgi sanggup berbentuk layaknya struktur kompleks menyerupai jala.


Pada pecahan dalam tubuh golgi ini juga terdapat kawasan yang sanggup mengubah molekul enzim dari bentuk tidak efektif hingga ke bentuk yang lebih aktif. Selain itu, tubuh golgi juga mempunyai fungsi sebagai media yang sanggup menyimpan protein dan zat-zat lainnya yang berasal dari retikulum endoplasma dan bersifat sementara. Zat-zat ini tersimpan dalam sebuah kantong membran (vesikel) dan lalu diteruskan pada membran plasma. Di samping itu juga tubuh golgi berperan penting dalam tahap pembentukan lisosom yang terdapat pada organisme. Pada umunya tubuh golgi sanggup ditemukan di sel-sel sekretori atau di pankreas. Adapun banyaknya tubuh golgi pada tiap organisme mempunyai jumlah yang bermacam-macam berdasarkan tugas dan tipe pada proses pertumbuhan sel. Misal, pada tahap pembentukan dinding-dinding sel yang gres di suatu organisme.


Sumber :

http://www.biologi-sel.com/2013/02/sitoskeleton-pengertian-fungsi-dan.html

https://www.plengdut.com/badan-mikro/754/


 


Baca Juga:


 


Penjelasan Lisosom, Mitokondria, dan Kloroplas

Penjelasan Nukleus, Ribosom, dan Retikulum Endoplasma

Penjelasan Membran Plasma dan Sitoplasma



Sumber https://ruangseni.com