Saturday, November 4, 2017

5 Ciri-Ciri Pencemaran Udara Yang Perlu Diwaspadai

Setip mahkluk hidup di planet Bumi memerlukan Oksigen atau O2 untuk bernafas dan melangsungkan kehidupan. Lapisan oksigen ini sangat berperan besar dalam kehidupan mahkluk hidup yang ada. Oksigen atau O2 yakni senyawa yang banyak terdapat di seluruh permukaan bumi, mulai dari darat, air tawar dan laut, dan udara. Sebagai zat yang sangat penting dalam kehidupan mahkluk hidup, gas Oksigen atau O2 sanggup dihasilkan dari flora yang ada di bumi. Salah satunya yakni dari hutan. Hutan merupakan satu-satunya paru-paru dunia lantaran hutan menghasilkan kadar oksigen yang sangat banyak untuk mencukupi aktifitas mahkluk hidup untuk bernafas dan lain sebagainya. Dalam sistem tata surya, planet Bumi merupakan salah satunya planet yang mempunyai kandungan Oksigen atau O2 yang sangat besar dibandingkan planet-planet lainnya, sehingga planet Bumi dikatakan sebagai planet Kehidupan lantaran sebagai kawasan hidupnya mahkluk hidup. Akan tetapi dalam perkembangannya, kadar Oksigen yang ada semakin usang semakin tidak memenuhi persyaratan kesehatannya lagi. Hal ini dikarenakan lantaran semakin banyakanya proses industrialisasi dan akfititas insan yang mengakibatkan kadar Oksigen mengalami penurunan dan mengakibatkan kontaminasi di dalamnya. Dalam pembahasan kali ini akan dijelaskan mengenai pencemaran udara dan ciri-ciri pencemaran udara secara terperinci yang telah terjadi remaja ini.


Udara atau lapisan udara merupakan kumpulan atau percampuran gas yang ada di permukaan bumi. Jika dilihat secara jelas, udara tidak sanggup dilihat atau kasat mata, tidak mempunyai bau, dan tidak sanggup dirasakan (baca: sifat-sifat udara dan pemanfaatannya). Akan tetapi, udara sanggup dilihat kalau ada hembusan angin yang menggerakkan suatu benda sehingga benda tersebut sanggup bergerak dengan sendirinya dan ada beberapa gas yang sanggup menjadikan busuk menyerupai gas sulfur. Lapisan udara (baca: lapisan udara yang menyelimuti Bumi) mempunyai sejumlah karakteristik lainnya yaitu mempunyai massa dan bergantung pada tinggi rendah suatu tempat. Sebagai sumber kehidupan yang sangat vital, udara merupakan sumber daya alam yang sangat penting dalam kehidupan manusia, menyerupai pembangkit tenaga listrik, daya pendorong kapal layar, dan lain sebagainya. Dilihat dari komposisinya, udara mempunyai beberapa kandungan yaitu zat Nitrogen, Oksigen, Argon, Karbondioksida, Neon, Helium, Metana, Kripton, Hidrogen, Zenon, Ozon, dan Radon. Kandungan tersebut tersebar di permukaan bumi dan berasal dari beberapa proses kimiawi yang ada pada beberapa mahkluk hidup, menyerupai proses fotosintesis, penguapan air tawar dan laut. Sehingga udara merupakan elemen yang sangat pokok dalam kelangsungan hidup di permukaan bumi selain elemen air, api, dan tanah.


Pencemaran atau polusi yakni adanya proses kontaminasi dari suatu inflitrasi atau penetrasi senyawa atau zat yang berbahaya atau mempunyai kandungan zat yang berbahaya kepada zat atau mahkluk hidup lainnya yang sanggup mengakibatkan pengaruh negatif kalau menghirup atau masuk didalamnya. Dengan kata lain, pencemaran yakni adanya deformasi susunan komposisi suatu zat yang alamiah dan melebihi ambang batas kewajaran dan menjadi materi yang sangat berbahaya bagi mahkluk hidup. Pencemaran ini sanggup terjadi di beberapa elemen, yaitu udara, darat, dan air. Lebih lanjut, pencemaran juga mencakup pencemaran bunyi yang dihasilkan oleh bunyi dari pabrik atau lokasi yang menghasilkan bunyi yang melebihi ambang batas kenormalan. Dalam klarifikasi berikutnya, pencemaran dikhususkan membahas pencemaran udara yang telah terjadi selama berabad-abad semenjak adanya perkembangan industri.


Pencemaran udara atau polusi udara yakni proses kontaminasi senyawa berat atau berbahaya di dalam lapisan atmosfer yang sanggup mengakibatkan terganggunya kualitas udara dan membahayakan kesehatan mahkluk hidup yang menghirupnya. Pencemaran udara ini sanggup diketahui dari beberapa penyebabnya (baca: penyebab polusi udara dan cara mengatasinya ) yang hampir seluruhnya merupakan jawaban aktifitas insan dalam kehidupannya sehari-hari. Sebagai pola pembakaran sampah organik dan anorganik, asap yang keluar dari cerobong pabrik, knalpot kendaraan bermotor, penyemprotan herbisida, dan letusan gunung berapi. Dari sejumlah penyebab terjadinya pencemaran udara ini ada beberapa kerugian yang dirasakan oleh mahkluk hidup yang tercemar oleh udara yang sudah tercemar ini, diantaranya terganggunya sistem pernafasan insan dengan ditunjukkan adanya abuh pada kanal pernafasan, timbulnya penyakit batuk, asma, dan bronkitis, dan pada flora yakni terganggunya proses fotosintetis dan rentan terhadap penyakit tanaman, serta pencemaran udara dalam konsentrasi yang tinggi sanggup mengakibatkan timbulnya hujan asam yang sanggup menghipnotis perkembangan flora dan mengganggu aktifitas insan dalam kesehariannya.


Berdasarkan klarifikasi di atas mengenai udara, pencemaran, dan pencemaran udara, maka kualitas udara yang tercemar sanggup diketahui dari ciri-ciri udara yang tercemar yang terjadi di sekitar. Ada lima ciri-ciri pencemaran udara yang sanggup diketahui, yaitu sebagai berikut ini:



  1. Tingginya kadar karbondioksida. Tingginya kadar karbondioksida ini sanggup diketahui dari maraknya pembakaran hutan dan aktifitas insan dalam memperabukan sampah rumah tangga dan tidak terkendalinya proses pembuangan asap dari sejumlah pabrik dan knalpot kendaraan bermotor yang ada;

  2. Warna udara sanggup dilihat. Hal ini disebabkan lantaran udara yang mengandung kadar O2 yang tinggi telah tercampur dengan sejumlah gas atau zat yang membahayakan sehingga udara yang seharusnya tidak berwarna menjadi berwarna hitam keabu-abuan.

  3. Berbau menyengat dan menyesakkan. Udara yang tercemar akan mempunyai busuk yang sangat tidak lezat dikala dihirup atau mengakibatkan sesak nafas bagi siapa saja yang menghirupnya. Hal ini disebabkan adanya kandungan zat lain yang mempunyai karakteristik berbahaya menyerupai SO2 atau Metana yang terdapat dalam lapisan udara yang tercemar.

  4. Kualitas udara yang pengap. Udarayang tercemar akan mempunyai kualitas udara yang terasa pengap dan meningkatnya suhu lantaran percampuran dengan gas hasil pembakaran dan pembuangan yang bersifat panas.

  5. Iritasi pada mata. Kualitas udara yang telah mengalami pencemaran akan mengakibatkan iritasi pada mata lantaran udara tersebut telah tercemar dengan zat berbahaya bagi kesehatan. Seperti misalnya asap dari hasil pembakaran ladang akan mengakibatkan mata menjadi merah dan iritasi.


Dari sejumlah ciri-ciri pencemaran udara di atas maka setiap insan mempunyai tanggung jawab dalam menjaga kualitas udara yang ada di sekitarnya dengan tidak melaksanakan pembakaran secara sembarangan dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan memasyarakatkan kendaraan non-bermotor, menyerupai sepeda, delman, dan becak.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com