Sunday, October 22, 2017

√ Gangguan Pada Sistem Ekskresi Manusia

Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia – Setiap makhluk hidup menjalani proses metabolisme dalam kehidupannya. Metabolisme berasal dari kata metabellin yang artinya mengubah. Proses metabolisme yang terjadi di dalam badan makhluk hidup pada hakikatnya yaitu mengubah molekul kompleks yang syarat akan energi menjadi molekul-molekul sederhana yang tidak lagi mengandung energi. Misalnya saja pada proses metabolisme yang berlangsung dalam badan yakni proses pembakaran materi makanan untuk sanggup memproduksi energi. Di samping itu, proses ini juga menghasilkan zat sisa yang tidak lagi diharapkan oleh tubuh.


Dalam sistem eksresi pada insan dan binatang vertebrata, terdapat beberapa organ yang mempunyai peranan penting dalam proses tersebut. Beberapa organ penting tersebut ialah ginjal, hati, kulit, paru-paru, dan anus. Zat-zat sisa hasil dari proses metabolisme yang tidak lagi dimanfaatkan akan dikeluarkan melalui organ-organ tersebut. Namun ada kalanya sistem eksresi pada insan dan binatang vertebrata mengalami gangguan lantaran beberapa hal yang menyangkut problem kesehatan. Beberapa hal tersebut seringkali berkaitan pribadi terhadap alat-alat vital pada sistem eksresi. Beberapa gangguan tersebut meliputi beberapa hal, diantaranya ialah :


1. Diabetes


Pada dasarnya gangguan / penyakit diabetes terdiri atas dua macam, diantaranya ialah diabetes insipidus dan diabetes mellitus. Diabetes insipidus yaitu ketidakmampuan si penderita untuk menghasilkan hormon ADH. Tidak terdapatnya ADH ini menjadi lantaran penderita selalu ingin buang air kecil setidaknya minimal sebanyak 20 kali dalam sehari. Hal ini menjadikan si penderita selalu merasa haus.


Sedangkan diabetes mellitus ialah penyakit yang disebabkan oleh gagalnya pancreas dalam menghasilkan insulin. Insulin ialah hormone yang berperan sebagai pengatur kadar gula di dalam darah supaya zat tersebut kadarnya tidak melebihi batas normal. Kelebihan kadar gula di dalam darah tidak akan sanggup diserap kembali seutuhnya oleh tubulus proksimal sehingga gula tersebut larut di dalam urin penderita.


2. Nefritis


Nefritis merupakan gangguan yang berupa peradangan ginjal terutama pada serpihan glomerulus. Gangguan ini intinya disebabkan oleh basil streptococcus yang memasuki ginjal melalui kanal pernapasan yang selanjutnya dibawa oleh ajaran darah. Adanya peradangan menimbulkan glomerulus semakin berlubang yang berakibat pada sel-sel darah serta protein memasuki tubulus bersamaan dengan filtrate glomerulus. Sel darah dan protein tidak bisa direabsorpsi bersama dengan urin. Urin akan Nampak keruh dan berwarna merah. Upaya penyembuhan terhadap penyakit ini yaitu dengan cara memperlihatkan antibiotik (sesuai petunjuk dokter) dan istirahat total.


3. Uremia


Uremia yaitu gangguan yang terjadi lantaran karena gagalnya ginjal dalam membuang limbah metabolisme secara normal. Gangguan ini sanggup timbul lantaran beberapa lantaran diantaranya ialah penyakit nefritis, abses bakteri, kerusakan kanal kencing, depresi, over takaran vitamin D, reaksi transfuse darah, keracunan, dan benturan fisik. Gangguan uremia sanggup diindikasikan dengan muncyulnya tanda-tanda harapan buang air kecil yang dating secara tiba-tiba dan sakit kepala yang tak tertahankan. Pada tingkatan tertinggi, penderita uremia harus menjalani transplantasi ginjal gres dan basuh darah (hemodialisa) dalam upaya penanganan penyakit tersebut.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


4. Anuria


Anuria yaitu gangguan sistem ekskresi yang terjadi akhir adanya kerusakan glomerulus sehingga tidak bisa menciptakan urin walaupun dalam jumlah sedikit. Proses filtrasi tidak berjalan lancer sehingga tidak menghasilkan urin sama sekali. Disamping itu tekanan darah yang rendah juga menjadi faktor penghambat masuknya filtrate glomerulus ke dalam tubulus sehingga memicu timbulnya gangguan / penyakit anuria.


5. Kencing Batu atau Batu Ginjal


Penyakit kerikil ginjal yaitu gangguan sistem ekresi yang terjadi lantaran adanya penumpukan asam urat dan pengumpulan senyawa kalsium. Pembentukan kerikil ginjal ini belum diketahui secara niscaya penyebabnya dan sulit untuk ditangani ataupun dicegah.


6. Sistitis (Cystitis)


Sistitis ialah peradangan pada selaput mukosa kantung kemih yang disebabkan oleh abses basil atau lantaran zat-zat kimia. Gangguan ini lebih sering terjadi pada perempuan lantaran kanal uretra / kemihnya yang jauh lebih pendek kalau dibandingkan dengan yang ada pada laki-laki.


Sumber :

Bachtiar, Suaha. 2011. Biologi untuk Sekolah Menengan Atas / MA Kelas XI. Jakarta : PT. Sarana Panca Karya Nusa



Sumber https://ruangseni.com