Friday, October 20, 2017

7 Faktor Yang Menghipnotis Interaksi Sosial Dan Penjelasannya

Manusia yaitu makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa adanya insan lain. Manusia saling membutuhkan satu dengan lainnya untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan rohani, jasmani dan sebagainya. Manusia membutuhkan lingkungan dan juga orang- orang yang berada di sekitarnya. Manusia satu dengan lainnya saling melaksanakan kontak sosial, relasi dan juga berinteraksi satu sama lain. Interaksi sosial yang dilakukan oleh insan terjadi setiap hari. Apabila dalam satu hari saja tidak melaksanakan interaksi maka kehidupan akan terasa sepi. Namun perlu untuk diketahui bahwa interaksi insan ini ada banyak sekali macam jenis. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai interaksi sosial dan juga faktor- faktor yang mempengaruhinya.


Pengertian Interaksi Sosial


Interaksi sosial merupakan aktivitas yang setiap hari dilakukan oleh manusia. Yang dimaksud dengan interaksi sosial yaitu kontak yang dilakukan oleh insan dengan insan yang lainnya baik secara eksklusif maupun tidak langsung, baik melalui media maupun tidak. Contoh interaksi sosial yaitu ketika kita mengobrol maupun sekedar bertelfonan. Chatting juga termasuk salah satu pola interaksi sosial.


Dalam kehidupan sehari- hari, interaksi sosial diperngaruhi oleh banyak sekali macam faktor baik eksklusif maupun tidak langsung. Faktor- faktor yang mempengaruhi interaksi sosial terbagi dalam banyak sekali macam bentuk. Faktor- faktor ini bisa berwujud keinginan, kekaguman, dan juga sikap meniru. Supaya lebih terperinci mengena faktor- faktor yang mempengaruhi interkasi sosila, berikut ini merupakan uraiannya.



  1. Imitasi


Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang pertama yaitu imitasi. Dalam kehidupan sehari- hari, kita mengenal imitasi sebagai sebuah tiruan atau peniruan. Istilah imitasi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu imitation. Imitasi merupakan salah satu proses yang penting dalam interaksi sosial. Imitasi merupakan suatu aktivitas dalam menggandakan seseorang yang disukai atau mejadi idolanya baik tampilan fisik maupun tingkah lakunya. Proses imitasi ini seseorang bisa menggandakan dari cara berpakaian, gaya rambut, cara berbicara, cara bertingkah laris dan lainnya yang menarik perhatian. Dalam kenyataannya imitasi ini mempunyai imbas yang baik, namun bisa juga menunjukkan imbas yang buruk. Imitasi bisa menunjukkan dampak yang baik apabila bisa mempertahankan kebudayaan, tradisi dan juga norma- nomra yang baik di masyarakat. Namun imitasi bisa dikatakan berdampak jelek apabila bisa membawa seseorang melaksanakan hal hal yang melanggar norma, baik norma sosial maupun norma agama.



  1. Sugesti


Faktor selanjutnya yaitu sugesti. Sugesti yang kita kenal sebagai tindakan mempengaruhi orang lain. Sugesti merupakan pandangan atau sikap seseorang yang kemudian diterima dan juga diikuti oleh orang lain. Sugesti ini biasanya dibawa oleh pihak- pihak yang mempunyai imbas terhadap orang lain, yang berwibawa dan dihormati, contohnya dokter maupun pejabat. Berlangsungnya sugesti ini hanya pada waktu tertentu saja. Sugesti ini biasanya berlangsung ketika pihak peserta sugesti mengalami kekalutan atau pikirannya sedang tidak stabil sehingga daya pikirannya terhambat oleh emosi. Berlangsungnya sugesti juga dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, antara lain sebagai berikut:



  • Keadaan pikiran yang sedang terpecah belah. Hal ini akan menciptakan orang gampang resah atau bimbang sehingga gampang terkena sugesti.

  • Kemampuan berpikir seseorang yang terhambat dalam proses sugesti sehingga orang ini cenderung gampang mendapatkan imbas dari orang lain tanpa berfikir panjang terlebih dahulu.

  • Faktor mayoritas. Proses sugesti akan lebih gampang apabila pendapat tersebut telah diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat.

  • Faktor Otoritas. Proses sugesti akan lebih gampang terjadi apabila pihak pemberi sugesti mempunyai keahlian atau otoritas di bidangnya.


Nah itulah beberapa faktor yang mempengaruhi sugesti. Dari beberapa faktor tersebut bisa disimpulkan bahwa sugesti akan lebih gampang terjadi pada pikiran yang tidak jernih.



  1. Simpati


Faktor selanjutnya yang mempengaruhi interkasi sosial yaitu simpati. Simpati merupakan sikap tertarik pada pihak lain. Proses simpati ini sanggup berkembang apabila ada sikap saling pengertian diantara pihak- pihak yang bersangkutan. Simpati ini disampaikan pada saat- ketika tertentu, bisa ketika suasana bangga bisa juga ketika suasana sedih. Sebagai pola ketika seseorang sedang terkena petaka maka perasaan simpati bisa menjelma rasa sayang. Simpati ini juga bisa menjadikan ketertarikan kepada pihak lain yang nantinya bisa menjadikan ikatan yang lebih kuat dan relasi gres yang lebih kuat juga.



  1. Identifikasi


Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang selanjutnya yaitu identifikasi. Identifikasi yaitu proses menggandakan pihak lain, ibarat imitasi. Perbedaan identifikasi dengan imitasi yaitu bahwa identifikasi ini lebih mendalam daripada imitasi. Identifikasi yaitu peniruan hingga pada tingkah laris dan juga cara berfikir seseorang biar sama persis dengan idolanya. Dalam proses identifikasi ini maka turut membentuk kepribadian seseorang. Identifikasi bisa terjadi alasannya yaitu disengaja maupun tanpa sengaja. Seseorang seolah- olah menjadi pihak lain atau sama identik dengan idolanya. Meskipun terkesan menggandakan dan tidak mempunyai cara berfikir sendiri, namun proses identifikasi ini pada alhasil bisa membantu membentuk kepribadian seseorang, tentunya berlangsung tidak cepat dan melalui beberapa tahapan terlebih dahulu.



  1. Empati


Faktor selanjutnya yang mempengaruhi interaksi sosial yaitu empati. Empati merupakan faktor yang begitu mendalam. Empati yaitu perasaan yang menempatkan diri kita seolah- olah berada di posisi seseorang atau kelompok tertentu yang sedang mengalami suatu perasaan tertentu. Pengertian dari tenggang rasa merupakan keadaan mental yang menciptakan seseorang merasa atau mengidentifikasikan dirinya dalam suatu keadaan perasaan ataupun pikiran yang sama persis dengan orang atau kelompok lain. Perasaan yang dirasakan dalam sikap tenggang rasa ini begitu mendalam. Sebagai pola yaitu ketika kita mendapati korban kecelakaan ataupun kebakaran, maka orang- orang yang menjadi korban niscaya akan mencicipi kesedihan yang begitu dalam. Nah, perasaan tenggang rasa disini yaitu kita ikut mencicipi keadaan tersebut dengan seolah- olah kita menempatkan diri menjadi para korban tersebut. Dengan demikian kita akan mempunyai sudut pandang yang sama dan perasaan yang sama ibarat para korban. Hal ini yang akan membawa kita ke dalam perasaan yang mendalam dan kita akan lebih memahami perasaan dari pihak- pihak yang mempunyai masalah. Empati biasanya berlaku pada hal- hal yang bersifat kesedihan.



  1. Motivasi


Motivasi merupakan faktor selanjutnya yang mempengaruhi interaksi sosial. Motivasi sering juga sebut sebagai semangat atau dorongan. Ya memang benar. Motivasi merupakan dorongan atau semangat yang diberikan kepada individu ke individu atau kelompok ke kelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Tujuan motivasi yaitu biar supaya orang yang diberikan motivasi berdasarkan pada orang yang menunjukkan motivasi untuk melaksanakan apa yang dimotivasikan. Sebagai pola yaitu seorang ayah yang menunjukkan motivasi kepada anaknya supaya rajin berguru biar nantinya menjadi juara kelas. Nah hal ini merupakan pola motivasi antara individu dengan individu. Selain itu motivasi juga bisa diberikan kepada individu pada kelompok, kelompok pada individu atau kelompok pada kelompok. Motivasi ini biasanya bersifat positif atau berlaku pada hal- hal yang baik.



  1. Sikap kepada orang lain


Faktor embel-embel yang mempengaruhi interaksi sosial yaitu sikap kepada orang lain. Sikap positif kepada orang lain akan sangat besar lengan berkuasa terhadap sikap orang lain kepada kita. Jdi apabila kita bersikap baik, maka respon yang akan kita dapatkan juga baik. Sebaliknya apabila kita bersikap jelek maka sikap orang kepada kita juga buruk. Semua ini merupakan kekuatan timbal balik.


Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi interaksi sosial. Faktor- faktor tersebut bisa terjadi pada diri seorang individu. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat untuk semuanya.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com