Sunday, October 22, 2017

7 Faktor Yang Menghipnotis Curah Hujan

Air yaitu salah satu sumber daya alam yang sifatnya sangat penting bagi kehidupan insan dan makhluk hidup lainnya. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sanggup diperbaharui, sehingga gampang didapatkan oleh manusia. Karena sifat air yang sangat penting, maka kita perlu bersyukur alasannya air merupakan sumber daya alam yang sanggup diperbaharui. Sebab kalau air yaitu sumber daya alam yang tidak sanggup diperbaharui, maka untuk memulihkannya lagi memerlukan waktu yang sangat usang hingga jutaan tahun lamanya dan sanggup dipastikan kehidupan di bumi akan sangat berbeda. Makhluk hidup memerlukan air setiap waktu. Selain untuk menjaga cairan badan dengan cara diminum, air juga menyokong proses fotosintesis pada tumbuhan. Bahkan selain itu, insan memerlukan air untuk aneka macam kebutuhan lain menyerupai mandi, mencuci dan lain sebagainya.


Siklus Air


Pernahkah kita berfikir mengapa air tidak habis meskipun semua makhluk hidup di dunia ini menggunakannya, bahkan dalam jumlah yang besar? Meskipun sedang animo kemarau, air masih saja ada meskipun tidak sebanyak saat animo hujan. Hal ini tidak lepas dari yang namanya siklus air atau siklus hidrologi. Siklus air merupakan perputaran atau perjalanan air yang membentuk sebuah siklus sehingga air tidak habis terbuang dan hilang begitu saja. Siklus air tidak lepas dari proses terjadinya hujan. Siklus air dimulai dari proses penguapan oleh air laur dan sumber- sumber air yang ada di Bumi kemudian terjadinya hujan di wilayah daratan. Sebagian dari air hujan tersebut akan masuk ke dalam tanah menjadi air tanah, sebagian lagi akan mengalir ke bahari atas maupun bawah permukaan tanah dan sebagian lagi akan menguap menjadi uap air yang usang kelamaan akan menjadi awan lagi. Setidaknya siklus air melewati beberapa tahapan antara lain sebagai berikut:



  • Evaporasi


Evaporasi merupakan istilah untuk penguapan. Penguapan yang dimaksud yaitu penguapan oleh air laut, air permukaan, dari tumbuhan, hewan dan juga manusia. Namun penguapan yang paling besar yaitu yang bersumber dari air bahari serta air permukaan yang ada di daratan, menyerupai sungai, rawa, macam-macam danau, dan lain sebagainya. Evaporasi ini akan menghasilkan uap air yang kemudian akan naik ke atas alasannya terbawa oleh angin hingga ke ketinggian tertentu.



  • Kondensasi


Setelah terjadi evaporasi, kemudian uap air yang telah berkumpul di atas akan berpindah tempat alasannya tertiup angin. Pada ketingian tertentu dan seiring uang air yang terkumpul semakin banyak, uap terbesut jenuh dan menjadi titik- titik air. Nah proses berubahnya uap air menjadi titik- titik air inilah yang disebut dengan kondensasi.



  • Presipitasi


Setelah perubahan uap air menjadi titik- titik air kemudian titik- titik air ini semakin deras sehingga membentuklah sebuah hujan. Hujan inilah yang disebut dengan presipitasi.



  • Infiltrasi


Infiltasi yaitu tahapan dimana air hujan telah hingga ke permukaan tanah, yaitu ada yang meresap ke tanah namun ada yang di permukaan.


Itulah sedikit klarifikasi mengenai tahapa dalam siklus air. Siklus air sama menyerupai halnya dengan proses terjadinya hujan. Kadar hujan di setiap kawasan berbeda- beda,  hal ini kita kenal dengan istilah curah hujan. Ada aneka macam faktor yang mempengaruhi curah hujan yang akan kita bahas di bawha ini.


Faktor- faktor yang Mempengaruhi Curah Hujan


Banyak sedikitnya hujan rata- rata yang ada di suatu tempat memang berbeda- beda. Ada beberapa faktor yang mepengaruhi curah hujan yang ada di suatu tempat. Faktor- faktor tersebut mempunyai donasi terhadap turunnya hujan. Beberapa faktor yang mempengaruhi curah hujan diantaranya sebagai berikut:



  1. Jarak dari sumber air


Sumber air atau bahari merupakan sumber penguapan yang tentu saja akan mempengaruhi curah hujan di suatu tempat. Semakin bersahabat suatu tempat dengan bahari maka curah hujan yang dimilikinya akan semakin tinggi. Sebaliknya, tempat yang jauh dari sumber air maka curah hujannya rendah. Hal ini alasannya kondensasi awan akan mencir sebelum mencapai tempat tersebut.



  1. Perbedaan Suhu tanah dan perairan


Perbedaan antara suhu daratan dan perairan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi curah hujan. Apabila suhu tanah atau daratan lebih tinggi daripada perairan maka hujan akan sering terjadi di perairan, sebaliknya apabila suhu lebih tinggi di perairan daripada di daratan maka hujan akan lebih sering terjadi di daratan.



  1. Arah angin


Faktor selanjutnya yang mempengaruhi curah hujan yang ada di suatu tempat yaitu faktor arah angin. Angin merupakan media yang membawa awan menuju ke suatu tempat sebelum menurunkan hujan. Dengan demikian daerah- kawasan yang kurang mempunyai angin banyak maka, kemungkinan untuk turun hujan juga lebih kecil daripada kawasan yang dilalui oleh banyak angin. Sebagai pola daerah- kawasan yang semacam ini yaitu di padang pasir atau padang rumput yang biasa terdapat di Nusa Tenggara Timur.



  1. Tinggi tempat


Faktor ketinggian tempat yaitu salah satu faktor yang sangat berpengaruh. Hal ini alasannya ketinggian tersebut memilih banyak sedikitnya hujan yang turun. Apabila semakin tinggi suatu tempat, maka tempat tersebut mempunyai curah hujan yang rendah. Sebaliknya semakin rendah suatu tempat maka curah hujannya semakin banyak. Hal ini alasannya tinggi tempat berpegaruh juga terhadap suhu udara. Semakin tinggi suatu tempat maka suhu udara yang yang dimiliki akan semakin rendah.



  1. Garis lintang


Faktor garis lintang yaitu salah satu yang mempengaruhi curah hujan. Daerah yang mempunyai curah hujan terbanyak yaitu yang berada di lintang rendah atau mendekati garis khatulistiwa. Semakin jauh suatu tempat dengan khatulistiwa maka curah hujannya semakin sedikit.



  1. Luas daratan


Siapa bilang besar kecilnya wilayah tidak kuat terhadap curah hujan? Ternyata luas kawasan yang luas menciptakan curah hujan di kawasan tersebut sedikit atau rendah. Sebaliknya apabila luas daratan tempit maka hujan akan lebih sering terjadi.



  1. Deratan pegunungan


Deretan pegunungan bagaikan benteng yang menghalangi awan untuk mencapai kawasan dari balik gunung, balasannya kawasan balik gunung mempunyai curah hujan yang rendah. Apabila awan hingga menjumpai deratan gunung maka awan akan terus naik dan belum berhenti sebelum bisa melewati gunung. Dengan demikian kawasan yang berada di sekitar pegunungan akan meiliki curah hujan rendah.


Nah demilikianlah faktor- faktor yang mempengaruhi curah hujan di suatu tempat. Semoga bermanfaat untuk semua.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com