Cara Menghitung Koefisien Korelasi dengan Menggunakan Microsoft Excel – Untuk melaksanakan Analisis Korelasi terhadap 2 Variabel, diharapkan perhitungan untuk mendapat Koefisien Korelasi yang berkisar antara -1 (negatif satu) hingga dengan 1 (positif satu). Koefisien Korelasi sanggup dihitung dengan memakai Rumus Korelasi Pearson (Rumus Product Moment) ataupun dengan memakai Microsoft Excel atau program-program aplikasi Statistika lainnya menyerupai Minitab maupun SPSS.
Berikut ini yaitu Rumus Korelasi Pearson (Product Moment) yang dipakai untuk menghitung Koefisien Korelasi :
Dimana :
n = Banyaknya Pasangan data X dan Y
Σx = Total Jumlah dari Variabel X
Σy = Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
Σy2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y
Pembahasan mengenai cara menghitung Koefisien Korelasi dengan Rumus Korelasi Pearson (Product Moment) terdapat di artikel : Analisis Korelasi Sederhana (Correlation Analysis).
Untuk mempermudahkan perhitungan Koefisien Korelasi, kita juga sanggup memakai Microsoft Excel dalam membantu kita melaksanakan Analisis Korelasi terutama dalam menghitung Koefisien Korelasinya. Microsoft Excel menyediakan beberapa cara untuk menghitung Koefisien Korelasi, yaitu dengan memakai Fungsi PEARSON dan DATA ANALYSIS.
Untuk lebih jelas, berikut ini yaitu Contoh Kasus dan cara menghitung Koefisien Korelasi dengan memakai Fungsi PEARSON dan Data Analysis dalam Microsoft Excel.
Contoh Kasus Menghitung Koefisien Korelasi
Seorang Manager ingin menguji Keeratan hubungan (Korelasi) antara Output yang dihasilkan oleh Produksi dengan biaya listrik yang harus dibayarnya setiap bulan. Berikut ini yaitu data 12 bulan yang diambil oleh Manager tersebut :
Bulan | Jumlah Output (unit) | Biaya Listrik (Rp) |
1 | 100,000 | 10,500,000 |
2 | 88,000 | 9,500,000 |
3 | 115,000 | 11,200,000 |
4 | 110,000 | 10,900,000 |
5 | 130,000 | 12,000,000 |
6 | 140,000 | 12,400,000 |
7 | 108,000 | 11,000,000 |
8 | 99,000 | 10,000,000 |
9 | 95,000 | 9,800,000 |
10 | 101,000 | 10,100,000 |
11 | 115,000 | 11,000,000 |
12 | 80,000 | 9,800,000 |
Penyelesaian :
Menghitung Koefisien Korelasi dengan Fungsi PEARSON
Kita sanggup menghitung Koefisien Korelasi dengan 2 cara, yaitu dengan mengetik pribadi fungsi PEARSON ke dalam Kotak/Cell yang dikehendaki atau dengan memakai Functions Arguments PEARSON yang terdapat pada sajian bar.
Syntax atau kalimat perintah yang dipakai dalam Fungsi PEARSON yaitu :
=PEARSON(array1,array2)
Langkah-langkah menghitung Koefisien Korelasi dengan mengetik pribadi fungsi Pearson :
- Buka Program Microsoft Excel
- Masukan data diatas kedalam worksheet Excel
- Di Kotak/Cell yang diinginkan, Ketikan formula fungsi menyerupai berikut ini :
=PEARSON(B2:B13,C2:C13) - Tekan Enter, Hasilnya akan segera muncul di Kotak/Cell yang bersangkutan. Hasil dari referensi diatas adalah 0.96.
Menghitung Koefisien Korelasi dengan Functions Arguments Pearson
Langkah-langkah menghitung Koefisien Korelasi dengan Functions Arguments Pearson :
- Buka Program Microsoft Excel
- Masukan data diatas ke dalam worksheet Excel
- Di Toolbar, Klik [Formulas]
- Klik [More Functions] lalu pilih [Statistical]
- Cari dan Klik [PEARSON], maka akan muncul Window Functions Arguments
- Di Array 1, klik tombol “Selektion” untuk seleksi atau blok data Variabel X yang akan dianalisis atau ketik langsung B2:B13
- Di Array 2, klik tombol “Selection” untuk seleksi atau blok data Variable Y yang akan dianalisis atau ketik langsung C2:C13
- Klik [OK]
- Akan muncul nilai Koefisien Korelasi 0.96.
Menghitung Koefisien Korelasi dengan Data Analysis
Selain kedua cara diatas, terdapat satu cara lagi untuk menghitung Koefisien Korelasi yaitu dengan memakai Data Analysis yang merupakan Add-Ins Microsoft Excel yang dikhususkan untuk melaksanakan Analisis Statistik. Cara Penggunaannya juga sangat mudah.
Baca juga : Cara Install Add-Ins Analysis ToolPak di Microsoft Excel untuk Analisis Statistik.
Langkah-langkah menghitung Koefisien Korelasi dengan Data Analysis :
- Buka Program Microsoft Excel
- Masukan data diatas ke dalam worksheet Excel
- Di Menu Bar, Klik [Data]
- Klik [Data Analysis] pada Menu Bar Data, maka akan muncul Window “Data Analysis” menyerupai dibawah ini :
- Pilih dan Klik [Correlation]
- Klik [OK], maka akan muncul window “Correlation”
- Pada Input Range, Klik “Selection” untuk seleksi atau blok data yang akan dianalisis.
- Pada Opsi “Grouped by”, pilih [Columns].
- Centang [Label in First Raw] untuk menawarkan keterangan pada tabel hasil analisis.
- Di Output Options, Klik [New Worksheet Ply] dan Isikan nama Worksheet “Korelasi Output dan Listrik” untuk menciptakan Worksheet gres dengan nama yang diberikan tersebut.
- Klik [OK]
- Akan muncul Worksheet gres yang berisikan hasil Analisis Korelasi dengan nama “Korelasi Output dan Listrik” menyerupai gambar dibawah ini :
Dalam Tabel tersebut, nilai Koefisien Korelasi adalah 0.96.
Berdasarkan cara-cara perhitungan diatas, nilai Koefisien Korelasi adalah 0.96, hal ini berarti Biaya Listrik mempunyai hubungan faktual yang bersahabat dengan Jumlah Output yang dihasilkan Produksi.
Demikian tiga cara gampang untuk menghitung koefisien hubungan dengan memakai Microsoft Excel, anda tinggal pilih cara mana yang paling gampang bagi anda.
Sumber https://teknikelektronika.com/