Sunday, July 2, 2017

Survey Pemetaan : Pengertian – Teknik – Alat Survey

Untuk mempelajari mengenai bumi, kita juga perlu memahami bentuk permukaan bumi atau relief muka bumi. Sehingga bentuk muka bumi menjadi sentra dari pembelajaran dalam ilmu ukur tanah. Kita tahu jikalau permukaan bumi tidaklah datar, terdapat pegunungan, lembah, bukit, lereng hingga jurang yang mengakibatkan bentuk permukan bumi menjadi tidak rata.


Sehingga para mahir kebumian mencari cara untuk mempermudah mempelajari bentuk planet bumi. Termasuk memberikan isu mengenai bentuk muka bumi dalam bidang datar salah satunya dengan menciptakan peta. Untuk pembuatan peta atau pemetaan harus dilakukan banyak sekali macam pengukuran di atas permukaan bumi, sedangkan kita tahu bahwa permukaan bumi tidak rata. Untuk mengukur permukaan bumi yang tidak rata tersebut, perlu dilakukan pengukuran berupa pengukuran datar dan pengukuran vertikal, semoga nantinya data yang diperoleh sanggup bermanfaat dan terus berkelanjutan.


Pengertian Survey Pemetaan


Dalam mempelajari ilmu Geodesi, diharapkan juga pemahaman mengenai ilmu ukur tanah. Ilmu Geodesi sendiri mempunyai 2 pengertian yaitu pengertian secara ilmiah dan pengertian secara praktis. Pengertian secara mudah ini sering dipakai dalam istilah pemetaan, yaitu pembuatan bayangan berupa peta yang berasal dari sebagian kecil atau sebagian besar permukaan bumi.


Sedangkan istilah survey yaitu acara pengumpulan data dalam hal ini mempunyai hubungan dengan permukaan bumi melalui media peta atau digital. Sehingga sanggup disimpulkan bahwa survey pemetaan atau geomatik merupakan sebuah ilmu untuk memilih posisi relatif dari sebuah titik di bawah atau di atas permukaan bumi. Secara umum survey geomatik sanggup diartikan dengan sebuah disiplin ilmu yang mencakup semua metode untuk mengukur dan mengumpulkan isu mengenai fisik lingkungan dan bumi, pengolahan isu serta menyebarluaskan hasil dari bentuk olahan (produk) untuk sanggup dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.


Untuk itulah, survey pemetaan sangat diharapkan dan penting seiring berkembanganya zaman. Hal ini berkaitan dengan bertambahnya populasi insan dan kebutuhan akan sebidang tanah terus meningkat. Dengan diberlakukannya survey pemetaan ini dengan didukung oleh komputer dan teknologi berupa satelit, maka tidak akan sulit untuk menciptakan keputusan perencanaan dan kebijakan dalam mengelola dan memakai lahan secara lestari dan bijak.


Teknik Pengukuran Survey Pemetaan


Dalam melaksanakan pengukuran dalam hal survey pemetaan atau geomatik, terbagi menjadi 3 bab dasar yaitu pengukuran kerangka dasar vertikal (KDV), pengukuran kerangka dasar horisontal (KDH) dan pengukuran titik – titik detail. Berikut klarifikasi mengenai masing – masing pengukuran:


1. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal


Pengukuran ini yaitu teknik dan cara pengukuran kumpulan dari titik – titik yang telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya. Posisi vertikal ini berupa ketinggian terhadap bidang referensi ketinggian tertentu dan biasanya memakai ketinggian permukaan air maritim rata – rata (mean sea level – MSL). Metode pengukuran kerangka dasar vertikal ini dibagi menjadi 3 perhitungan:



  • Metode Sipat Dasar: Mengukur tinggi bidik alat sipat datar optis di lapangan memakai rambu ukur. Pengukuran ini masih dinilai cara yang paling teliti untuk mengukur beda tinggi.

  • Metode Pengukuran Barometris: Cara  pengukuran berprinsip pada pengukuran beda tekanan atmosfer. Dan alat ukur utama yang dipakai yaitu Barometer.

  • Metode Pengukuran Trigonometris: Metode pengukuran ini yaitu perolehan beda tinggi melalui jarak eksklusif pada teropong terhadap beda tinggi dengan memperhitungkan tinggi alat, sudut vertikal (zanith atau inklinasi) dan tinggi garis bidik yang diwakili oleh benang tengah rambu ukur.


2. Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal


Pengukuran ini untuk mengetahui hubungan mendatar dari titik – titik yang diukur di atas permukaan bumi. Sehingga membutuhkan data sudut mendatar yang diukur oleh skala bulat yang mendatar.



  • Metode Pengukuran Poligon: Digunakan jikalau titik – titik yang akan diketahui koordinatnya terletak memanjang sehingga terbentuk segi banyak atau poligon. Metode ini bertujuan untuk mendapat koordinat planimetris (X,Y).

  • Metode Pengukuran Triangulasi: Apabila kawasan pengukuran mempunyai ukuran lebar dan panjang yang sama sehingga sanggup dibentuk jaring segitiga dan yang dihitung yaitu sudut dalam tiap – tiap segitiga.

  • Metode Penukuran Trialaterasi: Jika kawasan yang diukur mempunyai ukuran lebih besar daripada ukuran lainnya, dibuatlah rangkaian segitiga sehingga sudut yang dihitung yaitu semua sisi segitiga.

  • Metode Pengukuran Pengikatan Ke Muka: Pengukuran data yang berasal dari dua titik di lapangan tempat bangkit alat untuk mendapat suatu titik lain di lapangan tempat bangkit sasaran (benang, rambu ukur) sehingga sanggup diketahui dari titik tersebut. Garis antara dua titik tersebut dinamakan garis absis dan sudut dalam yang bentuk oleh absis terhadap terget di titik B disebut sudut beta.

  • Metode Pengukuran Collins Dan Cassini: Metode pengukuran dalam kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk memilih koordinat titik – titik dengan cara mengikat ke belakang titik tertentu dan mengukur sudut – sudut yang ada di titik yang telah ditentukan koordinatnya.


3. Pengukuran Titik – Titik Detail


Prinsip pengukuran ini yaitu memilih titik koordinat dan tinggi titik – titik detail dari titik – titik ikat. Metode yang dipakai yaitu metode offset dan metode tachymetri. Metode offset yaitu pengukuran titik memakai alat sederhana berupa pita ukur dan jalon. Sedangkan metode tachymetri memakai alat – alat optis, elektronis dan digital.


Alat – Alat Survey Pemetaan


Dalam melaksanakan survey pemetaan sangat diharapkan ketelitian yang tinggi serta penggunaan alat ukur merupakan hal yang dibutuhkan, alasannya yaitu pekerjaan utama dari survey pemetaan yaitu mengukur jarak dan sudut. Alat – alat yang dibutuhkan ada banyak sekali macam dengan fungsi yang berbeda. Untuk lebih terang mengenai alat apa saja yang dibutuhkan ketika melaksanakan survey tanah, berikut ini nama alat dan juga penjelasannya.



  1. Alat Ukur


Meteran


Nama lain dari alat ini yaitu pita ukur biasanya terbuat dari plastik yang lentur, berbentuk pita dengan panjang tertentu serta mempunyai garis dan angka. Meteran sendiri berfungsi untuk mengukur jarak dan panjang. Untuk pengukuran satuan biasanya memakai Satuan Internasional (SI) berupa centimeter (cm), meter (m), dan milimeter (mm).


Penggaris atau Mistar


Alat ukur yang mungkin sering dijumpai yaitu penggaris dan biasanya memakai materi plastik maupun besi alumunium serta mempunyai skala terkecil yaitu 1 milimeter (mm). Alat ukur ini mempunyai tingkat ketelitian yaitu 0,5 mm, biasanya penggaris yang dipakai mempunyai panjang 50 cm – 100 cm tergantung kebutuhan. Namun, untuk kehidupan sehari – hari, mistar atau penggaris yang dipakai memakai skala 50 cm kerena ukurannya yang kecil dan gampang dibawa.


Rambu Ukur


 kita juga perlu memahami bentuk permukaan bumi atau  Survey Pemetaan : Pengertian – Teknik – Alat Survey


Rambu ukur juga dipakai untuk mempermudah pengukuran beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah. Rambu ukur merupakan alat ukur yang terbuat dari materi kayu ataupun gabungan alumunium dan terdapat skala angka untuk mempermudah pembacaan. Rambu ukur ini seakan-akan penggaris yang mempunyai panjang 3 meter hingga 5 meter dengan satuan cm, terdapat balok berwarna – warni (merah, putih, hitam) yang masing – masing  balok menyatakan 1 cm, untuk setiap 5 balok berbentuk abjad E yang artinya 5 cm jikalau terdapat 2 abjad E artinya 1 dm (10 cm).


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memakai rambu ukur ini:



  • Skala rambu dalam cm/mm atau interval jarak pada garis dalam rambu tersebut harus mempunyai satuan cm atau mm.

  • Pada bab sambungan, usahakan skala harus benar.

  • Saat dipakai jangan hingga rambu ukur miring atau condong ke depan atau belakang, lantaran sanggup mensugesti hasil dari pembacaan pengukuran.



  1. Alat Ukur Sudut


Kompas


Alat ukur satu ini mungkin bukan nama benda yang gila untuk didengar. Memiliki komponen utama berupa jarum yang terbuat dari besi berani atau magnet yang selalu mengambarkan arah utara dan selatan. Kompas yang elok dilengkapi dengan nivo yaitu cairan untuk menstabilkan gerakan jarum dan juga terdapat alat pembidik atau visir.


Seperti yang telah diketahui, kompas mempunyai fungsi sebagai penunjuk arah mata angin yaitu utara dan selatan (berdasarkan medan magnet utara dan selatan bumi). Dalam melaksanakan survey pemetaan, kegunaan kompas yaitu untuk memilih arah dari satu titik ke titik lain yang sanggup ditunjukan menurut besaran sudut azimut (besarnya suatu sudut yang dimulai dari arah utara atau selatan, bergerak searah jarum jam), menciptakan sudut siku – siku dan menghitung sudut horisontal.


Theodolite


Alat ukur ini dibentuk untuk memilih tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut horisontal (sudut mendatar) dan sudut tegak (sudut vertikal). Sudut tersebut berfungsi untuk memilih jarak mendatar dan jarak tegak antara dua titik lapangan. Untuk mengukur sudut – sudut tersebut dipakai theodolite atau theodolit sebagai alat ukur tanah, sudut yang dibaca sanggup mempunyai satuan detik atau sekon.


Theodolite merupakan alat yang paling canggih untuk melaksanakan pengukuran survei pemetaan. Pada dasarnya theodolite yaitu teleskop yang diposisikan pada suatu dasar berbentuk piringan yang sanggup berputar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga sanggup membaca sudut horisontal. Berdasarkan konstruksi dan cara pengukurannya, theodolite terbagi menjadi 3 macam:



  • Theodolite Reiterasi: plat horisontal (lingkaran skala) menjadi satu dengan plat bulat nonius dan tabung sumbu pada kiap.

  • Theodolite Repetisi: plat bulat skala diposisikan sedemikian rupa hingga plat sanggup berputar sendiri pada tabung poros yang merupakan sumbu putar.

  • Theodolite Elektro Optis: cara kerjanya hampir sama dengan theodolite optis, hanya saja memakai sistem sensor yang berfungsi sebagai elektronika optis model. Hasil perhitungan akan muncul secara otomatis pada layar dalam bentuk desimal.


Global Positioning System (GPS)


Alat yang berfungsi untuk memilih koordinat letak yang ada di permukaan bumi memakai satelit. Sistem ini memakai 24 satelit yang nantinya akan dikirim dalam bentuk gelombang mikro ke bumi.GPS sendiri berfungsi untuk mengetahui titik koordinat, kecepatan, waktu ketika survey dan arah.


Demikian klarifikasi mengenai Survey Pemetaan. Semoga isu di atas sanggup bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda dalam mempelajari pemetaan.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com