Peristiwa alam menyerupai gempa bumi serta bencana tsunami, sanggup terjadi di tempat yang berada bersahabat lokasi pertemuan lempeng bumi. Ada kemungkinan peristiwa tersebut sanggup terjadi di mana saja dan kapan saja di seluruh serpihan bumi. Sebelum membahas mengenai lempeng tektonik yang menjadi penyebab terjadinya gempa bumi, terlebih dahulu dibahas mengenai planet bumi.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, bumi planet yang kita huni ini mempunyai bentuk yang tidak bundar sempurna, terdapat pepat atau rata di serpihan kutub – kutubnya. Tidak heran bila jari – jari pada serpihan khatulistiwa lebih panjang (6.378 km) daripada jari – jari garis menuju kutub (6.356 km). Julukan sebagai planet biru benar adanya, lantaran sekitar 70% planet bumi terdiri atas air.
Planet bumi sendiri tidaklah terbentuk dari satu kesatuan yang berbentuk solid. Bumi tersusun dari beberapa lapisan, dimulai dari lapisan paling atas yaitu kerak bumi, yang merupakan tempat tinggal seluruh makhluk hidup serta aneka macam macam kehidupan, kemudian selubung atas, selubung bawah, inti luar dan yang terakhir inti dalam. Setiap lapisan penyusun bumi mempunyai ketebalan yang berbeda – beda, lapisan bumi yang paling tipis yaitu kerak bumi (30 km). Kaprikornus tidak heran bila kerak bumi akan gampang mengalami pergeseran oleh acara lempeng tektonik bumi, lantaran lapisan bumi yang lain menyerupai inti bumi berwujud cair dan sangat panas.
Kita juga tahu jawaban dari gempa bumi yaitu adanya acara pergerakan dari lempeng tektonik. Lalu bila muncul pertanyaan, apa penyebab terjadinya pergeseran pada lempeng bumi. Pertanyaan tersebut sangat erat kaitannya dengan struktur lapisan bumi yang telah disinggung di atas. Sedangkan terdapat ilmu khusus yang mempelajari segala macam hal yang terjadi di kerak bumi yaitu tektonik.
Di dalam teori mengenai pergerakan lempeng, terdapat kerak bumi yang mempunyai sifat yang keras dan juga rigit, lapisan tersebut berada di atas lapisan mantel bumi yang bersifat fluida atau cair sehingga sanggup bergerak ke segala arah. Oleh lantaran itu, kerak bumi yang berada di atas lapisan yang lebih lunak dan sanggup bergerak menjadikan kerak bumi (dalam hal ini benua) sanggup bergerak searah dengan mantel bumi di bawahnya. Energi yang mengakibatkan pergerakan ada di dalamnya (tenaga endogen) disebut dengan arus konveksi. Arus konveksi sendiri berasal dari pemanasan inti bumi dan pada tempat – tempat tertentu, arus tersebut naik ke permukaan kemudian menyebar secara horisontal.
Gerakan Tektonik
Untuk lebih memahami mengenai penyebab pergeseran lempeng tektonik. Ada baiknya mengetahui apa itu gerakan tektonik. Gerakan tektonik sendiri merupakan proses pergerakan dari kerak bumi sehingga menjadikan tinggi rendahnya permukaan bumi. Sehingga gerakan tektonik sangat erat kaitannya dengan bentuk relief permukaan bumi. Sebab hasil dari gerakan tektonik akan menimbulkan lipatan, lekukan, retakan dan juga patahan. Gerakan tektonik dibagi menjadi 2 serpihan yaitu:
- Gerakan Epirogenetik
Gerakan ini merupakan gerakan naik dan turunnya kulit bumi dengan memakai tenaga yang lambat dan di tempat yang cukup luas. Gerakan epirogenetik sendiri dibagi menjadi 2 yaitu gerakan epirogenetik positif (mengarah ke bawah, jadinya daratan menjadi turun, dan air maritim seolah – olah naik) dan gerakan epirogenetik negatif (mengarah ke atas, jadinya muncul gunung atau bukit dan air maritim seolah – olah turun).
- Gerakan Orogenetik
Gerakan ini lebih cepat dibandingkan dengan gerakan epirogenetik serta mempunyai di tempat yang mempunyai ruang lingkup sempit. Bentuk dari gerakan orogenetik berupa lipatan, retakan dan juga patahan.
- Patahan yang dihasilkan juga terbagi menjadi 2 yaitu: Graben, patahan yang lebih rendah dan Horst patahan yang lebih tinggi. Kedua patahan tersebut sebagai jawaban dari gaya renggangan pada lempeng.
- Selain patahan, lipatan juga terbagi menjadi 2 yaitu: Antiklinal, lipatan yang lebih tinggi dan Sinklinal, lipatan yang lebih rendah. Kedua lipatan diakibatkan adanya kompresi lempeng.
Gerakan lempeng ternyata menghasilkan serpihan yang dinamakan batas lempeng. Batas lempeng tersebut dibagi menjadi 3 serpihan yaitu, batas lempeng divergen, batas lempeng konvergen dan batas lempeng sesar.
Faktor Penyebab Pergerakan Lempeng Tektonik
Pergerakan lempeng ini membutuhkan sebuah energi. Energi ini berasal dari selaput bumi yang merupakan gumpalan yang berwujud besar yang terletak di bawah lempeng tektonik. Ketebalan dari selaput bumi ini mencapai 2.800 km, terdiri atas meteri bebatuan berupa senyawa silikat, tersusun sangat rumit dan beberapa serpihan bahkan keselurahannya melebur. Bukan berarti selaput ini berwujud cair, namun agak lembek dan sangat lengket serta mempunyai suhu dan tekanan yang sangat tinggi.
Semakin ke dalam suhu selaput bumi akan semakin panas. Oleh lantaran perbedaan suhu antara selaput bumi serpihan atas dengan selaput bumi serpihan bawah, maka hal tersebut menciptakan selaput bumi menjadi terus bergerak. Proses perbedaan suhu ini menghasilkan arus yang bermuatan sangat besar yang terus bergerak dari bawah ke atas secara berputar. Arus inilah yang mengakibatkan lempeng tektonik sanggup bergerak.
Lalu, mengapa arus ini sanggup terjadi?
Hal tersebut terjadi lantaran selaput bumi serpihan bawah berusaha untuk memindahkan material – materialnya yang sangat panas ke serpihan atas, lantaran terjadi perbedaan ketebalan antara lapisan bawah dengan lapisan atas selaput bumi. Lapisan atas selaput bumi cukup tebal dan beras sehingga beberapa bagiannya akan turun ke bawah yang bersuhu lebih panas. Proses ini berlangsung secara terus menerus tanpa henti.
Para hebat berpendapat, sekitar 300 juta tahun yang kemudian di bumi hanya terdapat satu benua yang berukuran sangat luas yang berjulukan Pangea. Seiring berjalannya waktu, benua ini perlahan – lahan berpisah sehingga menghasilkan Gondwana dan Laurasia. 65 juta tahun yang lalu, Laurasia terpecah menjadi Amerika Utara dan Eurasia, dan dikala itu juga Amerika Selatan menjauh dari Afrika Selatan. 10 juta sampai 20 juta tahun yang lalu, Amerika Utara bergabung dengan Amerika Selatan dan Benua India bersatu dengan Eurasia, sedangkan Australia terpisah dengan Antartika. Hingga dikala ini, benua Australia pada setiap tahunnya semakin bergerak ke arah utara sekitar 7 cm, ditambah Australia berada di atas lempengan tektonik yang mempunyai pergerakan paling cepat di antara lempeng tektonik yang lain. Akibat dari pergerakan lempeng – lempeng tersebutlah yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi.
Itulah tadi klarifikasi penyebab terjadinya pergeseran lempeng tektonik. Semoga gosip di atas sanggup bermanfaat untuk Anda.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com