Pembahasan mengenai alam semesta memang tidak pernah ada habisnya. Masih banyak misteri dan belakang layar yang belum terungkap oleh para astronom hingga hari ini. Akan tetapi, mereka terus berusaha dalam melaksanakan penelitian terkait perihal belakang layar benda – benda langit di angkasa dan yang niscaya penelitian mereka tidak akan berjalan dengan baik kalau tidak didukung dengan perlengkapan teknologi yang canggih. Sehingga memungkinkan para astronom sanggup menguak belakang layar luar angkasa di balik keindahannya.
Dan kali ini, ilmu astronomi kembali mencatatkan sejarah inovasi barunya. Hal yang selama ini hanya sanggup dijelaskan secara teori dan banyak sekali macam permodelan. Pada kala kini ini, untuk pertama kalinya, lubang hitam atau Black Hole berhasil dipotret. Hal ini sudah niscaya menambah daftar objek inovasi bagi astronom dan lebih lanjutnya memecahkan misteri di dalamnya.
Citra Pertama Lubang Hitam
Hari Rabu, tanggal 10 April 2019 telah diumumkan dari dalam konferensi pers di Belgia dan secara simultan digelar di Santiago (Chile), Washington D.C, Shanghai (Cina), Tokyo (Jepang), dan Taipei yang melibatkan para peneliti yang berasal di enam kota besar dan 3 benua, secara bersamaan menyatakan sebuah foto pertama yang selama ini hanya diyakini bahwa keberadaan benda itu ada. Untuk pertama kalinya dalam sejarah ilmu astronomi, kenampakan lubang hitam atau black hole itu diperlihatkan ke seluruh dunia. Meskipun gambar yang diambil tidak begitu jelas, tapi dari gambar tersebut menjadi tanda bahwa keberadaan lubang hitam itu memang benar – benar ada.
Foto Lubang Hitam yang diperoleh tersebut berada di sentra galaksi Messier 87 atau M87. Galaksi tersebut berada pada jarak 55 juta tahun cahaya pada gugus Virgo. Diketahui kalau Messier 87 dan Galaksi Bima Sakti berada di dalam gugus Virgo. Galaksi M 87 ternyata mempunyai setidaknya 1 milyar bintang dan menjadi daerah bagi 1.200 gugus bola bagi bintang – bintang tua. Ada alasan khusus dipilihnya lubang hitam di galaksi M87 yaitu lubang hitam ini mempunyai ukuran yang cukup besar serta posisinya yang tidak terlalu ke utara dan juga tidak ke selatan, sehingga gampang untuk diamati memakai jaringan teleskop EHT dalam waktu yang bersamaan.
Warna orange yang tertangkap merupakan gambar dari bulat gas dan plasma sehingga nampaklah wujud dari lubang hitam yang super masif tersebut. Hasil dari foto tersebut juga menjadi bentuk pembuktian dari teori relativitas umum yang pernah diungkapkan oleh Albert Einsten pada tahun 1915. Hukum relativias umum menjelaskan perihal aturan gravitasi dan hubungannya dengan kekuatan yang berada di alam lainnya.
Dari gambar tersebut muncul pertanyaan di benak Anda, bagaimana foto atau gambar lubang hitam tersebut sanggup diambil?
Projek penelitian ini telah dilakukan oleh setidaknya 200 peneliti serta melibatkan 40 negara dalam melaksanakan kerja sama memakai EHT atau Event Horizon Telescope. Kolaborasi ini bertujuan untuk membuat teleskop berukuran raksasa virtual (kurang lebih seukuran bumi) dengan cara menggabungkan 8 teleskop radio yang tersebar di 8 titik yang berbeda – beda antara lain, Meksiko, Antartika, Hawaii, Chili, Arizona dan Spanyol. Pada awalnya kerja sama ini sudah berlangsung pada tahun 2009, namun pada alhasil pada tanggal 5 April 2017 mulai mengarahkan seluruh teleskop untuk terfokus pada galaksi M87 yang sebelumnya sudah niscaya mengalami pembaharuan pada teleskop demi mempersiapkan project ini. Hasil dari adonan 8 teleskop tersebut yaitu satu buah teleskop radio seukuran bumi.
Bagaimana Cara Memotret Lubang Hitam?
Berdasarkan hasil inovasi ini, diperkirakan bahwa lubang hitam tersebut mempunyai ukuran 40 kilometer atau 3 juta kali ukuran bumi dan mempunyai massa 6,5 milyar kali dari massa matahari. Dapat dikatakan kalau lubang hitam ini termasuk lubang hitam terberat di alam semesta. Seperti namanya “lubang hitam”, bagaimana cara memperoleh gambar tersebut kita tahu kalau di alam semesta tidak ada cahaya. Eeduardo Ros (Max Planck Institute for Radioastronomy) menjelaskan kalau gelombang radio (yang dipakai untuk pengamatan ini) juga merupakan cahaya. Untuk mendapat gambar tersebut, para ilmuan memakai gelombang radio dari lubang hitam yang sedang diamati di galaksi M87. Seperti halnya sinar matahari yang masuk ke bumi, gelombang radio tersebut alhasil sanggup juga hingga ke bumi.
Gelombang radio tersebut diolah di komputer untuk mendapat gelombang elektromagnetiknya. Seperti yang kita ketahui kalau mata insan tidak sanggup melihat foto lubang hitam ibarat halnya ketika melihat objek di kehidupan sehari – hari. Sehingga hasil dari lubang hitam yang dilihat tersebut berasal dari pengolahan data gelombang dan foto tersebut yaitu cahaya. Data yang ditangkap dari teleskop harus disimpan terlebih dahulu di dalam hard disk yang mempunyai kapasitas hingga ribuan terabit untuk selanjutnya dianalisis di Boston, Amerika Serikat dan Bonn, Jerman.
Astronom yang Mengungkap Foto Lubang Hitam
Terdapat sosok astronom perempuan yang berhasil mengungkapkan misteri foto lubang hitam tersebut. Katie Bouman yang ketika ini bekerja di STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) yang juga lulusan dari MIT merupakan orang yang berhasil mengolah data yang berasal dari hard disk tersebut dengan memakai alogaritma yang diciptakannya. Sehingga para ilmuan tersebut yakin dan alhasil mempublikasikan hasil foto tersebut ke seluruh dunia.
Banyak yang tidak baiklah kalau Bouman menjadi orang yang menemukan foto lubang hitam tersebut. Para warganet menganggap kalau Andrew Chael yang merupakan anggota lain di dalam tim tersebutlah orang yang paling banyak berperan dalam memecahkan sebagian besar kode. Namun, media memakai nama Bouman untuk mendorong sayap kiri dan gambaran feminim.
Tentu hal tersebut dibantah dan tidak benar. Menurut Bouman, untuk mendapat gambar tersebut tidak hanya melibatkan satu alogaritma ataupun satu orang saja. Perlu adanya bakat dari satu tim ilmuwan yang tersebar di seluruh dunia untuk kerja keras selama bertahun – tahun dalam menyebarkan instrumen, metode imaji, pengolahan data serta teknis dalam menganalisis untuk mengerjakan project yang tampak mustahil. Selain itu, Chael pun membela dengan menyampaikan bahwa ia tidak mengerjakan 850.000 baris arahan yang ditujukan kepadanya. Ia menambahkan kalau ia merasa bahagia kalau Katie mendapat penghargaan dan menginspirasi banyak orang sebagai pola sosok perempuan di bidang STEM.
Prediksi Tabrakan Antar Lubang Hitam
Para astronom memprediksi bahwa akan terjadi goresan antara dua lubang hitam dalam waktu dua ahad ke depan. Hal tersebut gres diketahui sehabis menghidupkan kembali detektor gelombang gravitasi yang berada di Amerika Serikat dan Italia yang sebelumnya telah dinonaktifkan pada tahun 2017.
Sejak pertama kalinya memakai alat tersebut pada tahun 2015, para ilmuan tetapkan untuk memakai kumpulan data yang lebih besar dalam menemukan insiden penyebab gelombang gravitasi tersebut. Dan biasanya gelombang ini akan terjadi kalau ada goresan antara dua black hole.
Kedua detektor tersebut yang dinamakan LIGO (Amerika Serikat) dan Mayang (Italia), telah ditutup ketika demam isu hambar 2017. Hal ini semata – mata untuk meningkatkan sensitivitas dari pendektesian. Dan pada tanggal 1 April 2019 lalu, kedua detektor tersebut siap dipakai kembali. Sehingga telah tercatat bahwa terdapat 10 merger lubang hitam dan sepasang bintang neutron yang saling bertabrakan. Hingga para ilmuan juga mengirim pesan secara khusus kepada teleskop lain bahwa ada besar kemungkinan kalau terjadi insiden yang sama.
Demikian klarifikasi mengenai lubang hitam yang gres – gres ini telah dirilis keberadaannya. Semoga dengan inovasi tersebut sanggup mengungkap belakang layar lain perihal alam semesta.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com