Monday, April 17, 2017

√ Tanda Dan Tanda-Tanda Komplikasi Pemsangan Ventilator Serta Intervensinya

Pemasangan ventilator mempunyai standar operasional dengan ketentuan waktu pasang yang telah diatur dengan tujuan membantu pasien dan meminimalkan komplikasi yang sanggup timbul akhir pemasangan ventilator pada beberapa jenis pasien.



Ventilator dipakai untuk pasien yang mengalami gagal nafas dan membutuhkan alat bantu pernafasan. Ventilator biasa dipakai pada ruangan care unit yang lebih banyak didominasi pasien nya membutuhkan perawatan lebih.


Pemasangan ventilator mempunyai standar operasional dengan ketentuan waktu pasang yang tela √ Tanda Dan Gejala Komplikasi Pemsangan Ventilator Serta Intervensinya



Seorang perawat yang bertugas diruangan care unit tentu sering berafiliasi dengan yang namanya alat ventilator. Selain mengerti cara pemasangannya ibarat pengoperasian dan menentukan mode ventilator yang sempurna seorang perawat juga diwajibkan untuk mengenali tanda dan tanda-tanda terjadinya komplikasi akhir pemasangan ventilator dan sanggup memperlihatkan intervensi yang sempurna untuk pasien.


Komplikasi Pemasangan Ventilator

Komplikasi
Tanda & Gejala/
Intervensi
Barotrauma atau volutrauma-cedera paru akut, sanggup menyebabkan pneumotoraks atau tension pneumotoraks, pneumomediastrium, pneumoperitoneum, krepitasi subkutan.
  • Tekanan pandangan gres puncak dan jalan napas rata-rata yang tinggi
  • Suara napas lemah
  • Pergesaran trakea
  • Krepitasi subkutan
  • Hipoksemia

  • Pasang selang dada atau torakostomi jarum.

Intubasi bronkus utama kanan
  • Suara napas  di paru-paru kiri menghilang
  • Ekskursi dada unilateral

  • Reposisi ETT

Selang endotrakeal beruba posisi atau terekstubasi secara tidak sengaja
  • Turunnya Suara napas atau menghilang

  • Pastikan lokasi selang di bibir (21-22 cm).
  • Reposisi ETT atau reintubasi.
Kerusakan trakea akhir tekanan balon berlebihan (>30 cm H2O)
  • Ada darah di dalam sputum ketika di-suction
  • Alarm ventilator sering berbunyi

  • Pantau tekanan balon ETT setiap 4-8 jam.
  • Lakukan teknik kebocoran minimal.
  • Pastikan volume oklusi minimal.
Kerusakan pada mukosa oral atau nasal
  • Luka pada kulit atau nekrosis pada bibir, hidung, atau membran mukosa oral.

  • Reposisi sisi-sisi selang setiap hari.
  • Oleskan petroleum jelly ke lubang hidung.
  • Berikan perawatan oral dengan sikat gigi setiap 2 jam.
Aspirasi fistula trakeo-esofagus
  • Terdapat masakan ketika di-suction dan terlihat diselang
  • Posisikan kepala 30-45 derajat dari daerah tidur
Pneumonia pada ventilator benjol pernapasan
Peningkatan risiko sinusitis
  • Lihat warna dan wangi sputum. Pantau suhu, hitung leukosit, LED.

Penurunan pedoman balik vena à penurunan curah jantung akhir peningkatan tekanan intratorakal
  • Hipotensi
  • Penurunan CVP, RAP dan preload.

  • Pantau tanda-tanda vital dan hemodinamik




Ulkus stress dan perdarahan
  • Darah di dalam drainase nasogastric
  • Hematemesis dan/atau melena
  • Pemeriksaan darah pada drainase nasogastric, muntahan, feses.
Ileus paralitik
  • Penurunan atau tidak adanya bising usus

  • Lakukan drainase nasogastric dengan suction intermiten. Pasien sering dimiringkan dan diubah posisinya
Nutrisi yang tidak cukup, kehilangan protein
  • Mulai berikan masakan enteral kalau sesuai. Mulai nutrisi parenteral total kalau kanal GI tidak berfungsi atau dikontraindikasikan.
Peningkatan tekanan intracranial
  • Perubahan tingkat kesadaran
  • Tidak sanggup mengikuti perintah
  • Nilai status neurologis dengan sering

Retensi cairan akhir peningkatan humidifikasi dari ventilator, peningkatan tekanan pada baroreseptor yang menyebabkan pelepasan ADH.
  • Nilai adanya edema.
  • Berikan diuretic
  • Alirkan selang ventilator dengan sering.




Imobilitas
Kulit pecah-pecah
  • Pasien sering dimiringkan dan diubah posisinnya.
  • Nilai adanya kulit yang pecah-pecah.
  • Bantu pasien berdiri dari daerah tidru ke dingklik kecuali kalau terdapat kontraindikasi. Jaga semoga kulit tetap higienis dan kering, regangkan kulit semoga bebsa lipatan.
Kesulitan komunikasi
  • Berkomunikasi dengan sederhana.
  • Ambil papan huruf/gambar
  • Gunakan diagram abjad / gambar
  • Berkomunikasi dengan bahasa isyarat
Infeksi kanal kemih
  • Urin menjadi keruh, pekat, berbau

  • Ganti/lepas katetr foley.
  • Pastikan hidrasi yang adekuat.
  • Berikan anti-infeksi
Thrombosis vena dalam
  • Tungkai yang nyeri dan begkak

  • nilai adanya embolisme pulmonal. Berikan heparin kalau diindikasikan
Masalah psikososial: ketakutakan, kehilangan, nyeri, ansietas, gangguna tidur, mimpi buruk, kesendirian
  • Kekhawatiran
  • Kesulitan tidur
  • Kontrol nyeri yang buruk

  • Berikan sedative, alagesik. Diperbolehkan sering kunjungan keluarga. Tetap berikan gosip kepada pasien dan keluarga.

Sekian sharing kami wacana tanda dan tanda-tanda komplikasi pemasangan ventilator dilengkapi dengan intervensi yang sanggup dilakukan oleh perawat semoga komplikasi sanggup minimalizir. Semoga bremanfaat untuk kita semua.

Reff :
  • Jones, J & Fix, B. 2009. Perawatan Kritis Seri Panduan Klinis. Jakarta: Penerbit Erlangga 
  • https://docplayer.info/72913871-Pengertian-ventilator-adalah-suatu-alat-yang-digunakan-untuk-membantu-sebagian-atau-seluruh-proses-ventilasi-untuk-mempertahankan-oksigenasi.html

Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com