Thursday, April 13, 2017

√ Pinjaman Hidup Jangka Usang (Long-Term Life Support)

LONG TERM LIFE SUPPORT (BANTUAN HIDUP JANGKA LAMA)


Jenis pengelolaan pasien yang diharapkan pasien yang telah menerima resusitasi bergantung sepenuhnya kepada resusitasi. Pasien yang memiliki defisit neurologis dan tekanan darah terpelihara normal tanpa aritmia hanya memerlukan pantauan intensif dan observasi terus menerus terhadap sirkulasi, pernafasan, fungsi otak, ginjal dan hati. Pasien yang memiliki kegagalan satu atau lebih dari satu sistem memerlukan dukungan ventilasi atau sirkulasi, terapi aritmia, dialisis atau resusitasi otak.

Organ yang paling terpengaruh oleh kerusakan hipoksemik dan iskemik selama henti jantung ialah otak. Satu dari lima orang yang selamat dari henti jantung memiliki defisit neurologis. Bila pasien tetap tidak sadar, hendaknya dilakukan upaya untuk memelihara perfusi dan oksigenasi otak. Tindakan ini mencakup penggunaan biro vasoaktif untuk memelihara tekanan darah sistemik yang normal, penggunaan steroid untuk mengurangi sembab otak dan penggunaan diuretik untuk menurunkan tekanan intracranial. Oksigen perhiasan hendaknya diberikan dan hiperventilasi derajad sedang juga membantu.
Keputusan Untuk Menghakhiri RJP
Semua tenaga kesehatan dituntut untuk memulai RJP segera sehabis diagnosis henti nafas atau henti jantung dibuat, tetapi dokter eksklusif korban hendaknya lebih dulu diminta nasehatnya sebelum upaya resusitasi dihentikan. Tidak sadar ada pernafasan impulsif dan refleks muntah dan dilatasi pupil yang menetap selama 15 hingga 30 menit atau lebih merupakan petunjuk janjkematian otak kecuali pasien hipotermik atau dibawah imbas barbiturat atau dalam anesthesia umum. Akan tetapi tidak adanya jawaban jantung terhadap tindakan resusitasi. Tidak ada acara listrik jantung selama paling sedikit 30 menit walaupun dilakukan upaya RJP dan terapi obat yang optimal pertanda mati jantung.

Dalam resusitasi darurat, seseorang dinyatakan mati, jikalau :
1.      Terdapat tanda- tanda mati jantung.
2.      Sesudah dimulai resusitasi pasien tetap tidak sadar, tidak timbul ventilasi impulsif dan refleks muntah serta pupil tetap dilatasi selama 15 hingga 30 menit atau lebih, kecuali kalau pasien hipotermik atau dibawah dampak barbiturat atau anestesia umum.

Dalam keadaan darurat resusitasi sanggup diakhiri bila ada salah satu dari berikut ini:
1.      Telah timbul kembali sirkulasi dan ventilasi impulsif yang efektif.
2.      Upaya resusitasi telah diambil alih oleh orang lain yang lebih bertanggung jawab meneruskan resusitasi (bila tidak ada dokter).
3.      Seorang dokter mengambil alih tanggung jawab (bila tidak ada dokter sebelumnya).
4.      Penolong terlalu capek sehingga tak sanggup meneruskan resusitasi.
5.      Pasien dinyatakan mati.



Sumber http://macrofag.blogspot.com