DIABETES MELITUS
A. Pengertian
Diabetes melitus (penyakit kencing manis) yaitu kelainan metabolik dimana glukosa dalam darah lebih dari normal (Glukosa Normal 80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l), dengan simtoma berupa hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
B. Etiologi
- Defisiensi sekresi hormon insulin
- Aktivitas insulin
- Defisiensi transporter glukosa.
C. Klasifikasi
1) Diabetes melitus tipe 1 (IDDM)
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) yaitu diabetes yang terjadi lantaran berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akhir hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas.
Hal-hal yang perlu diketahui perihal IDDM :
- IDDM sanggup diderita oleh belum dewasa maupun orang dewasa.
- Sampai dikala ini IDDM tidak sanggup dicegah dan tidak sanggup disembuhkan, bahkan dengan diet maupun olah raga.
- Kebanyakan penderita diabetes tipe 1 mempunyai kesehatan dan berat tubuh yang baik dikala penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
- Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 yaitu kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut sanggup dipicu oleh adanya abses pada tubuh.
- Diabetes tipe 1 hanya sanggup diobati dengan memakai insulin.
2) Diabetes melitus tipe 2 (NIDDM)
Diabetes melitus tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) merupakan tipe diabetes melitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen yang mengekspresikan disfungsi sel β, gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi glucose transporter 10 (GLUT10) dengan kofaktor hormon resistin yang mengakibatkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulin serta Retinol binding protein 4 (RBP4) yang menekan peresapan glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati.
Hal-hal yang perlu diketahui perihal IDDM :
- Pada tahap awal kelainan yang muncul yaitu berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
- Obesitas ditemukan di kira-kira 90% dari pasien dunia.
- Diabetes tipe 2 sanggup terjadi tanpa ada tanda-tanda sebelum hasil diagnosis. Diabetes tipe 2 biasanya diobati dengan cara perubahan acara fisik (olahraga), diet (umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan lewat pengurangan berat badan.
3) Diabetes melitus tipe 3 (Gestasional)
Diabetes melitus gestasional yaitu diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih sehabis melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya.
Hal-hal yang perlu diketahui perihal IDDM :
- GDM mungkin sanggup merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 20–50% dari perempuan penderita GDM bertahan hidup.
- Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 2–5% dari semua kehamilan.
- GDM bersifat temporer dan sanggup meningkat maupun menghilang sehabis melahirkan.
- GDM sanggup disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yang cermat selama masa kehamilan.
- Meskipun GDM bersifat sementara, kalau tidak ditangani dengan baik sanggup membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu.
- Resiko yang sanggup dialami oleh bayi mencakup makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka.
- Peningkatan hormon insulin janin sanggup menghambat produksi surfaktan janin dan menjadikan sindrom gangguan pernapasan.
- Hyperbilirubinemia sanggup terjadi akhir kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, simpulan hidup sebelum kelahiran sanggup terjadi, paling umum terjadi sebagai akhir dari perfusi plasenta yang jelek lantaran kerusakan vaskular.
4) Diabetes Tipe Lain.
Diabetes tipe lain yaitu Subkelas DM di mana individu mengalami hiperglikemia akhir kelainan spesifik ibarat :
a. Defek genetik fungsi sel beta :
- Kromosom 12, HNF-1α
- Kromosom 7, glukokinase
- Kromosom 20,HNF-4 α
- Kromosom 13, insulin promoter factor
- Kromosom `17, HNF-1β
- Kromosom 2, Neuro D1
- DNA Mitokondria
b. Defek genetik kerja insulin : resisten insulin tipe A, leprechaunism, Sindrom Rabson Medenhall, diabetes lipoatropik
c. Penyakit Eksokrin Pankreas (suatu kelenjar yang mengeluarkan hasil produksinya melalui pembuluh), yaitu :
- Pankreatitis (radang pada pankreas)
- Trauma/pankreatektomi (pankreas telah diangkat)
- Neoplasma
- Fibrosis kistik
- Hemokromatosis
- Pankreatopati
- Fibro kalkulus (adanya jaringan ikat dan watu pada pankreas)
d. Endokrinopati :
- Akromegali (terlampau banyak hormon pertumbuhan)
- Sindrom cushing (terlampau banyak produksi kortikosteroid dalam tubuh)
- Feokromositma (tumor anbak ginjal)
- Hipertiroidisme
- Somasostatinoma
- Aldostreroma
e. Karena obat atau zat kimia : vacor, pentamidin, asam nikotinat, glukokortikoid, hormon tiroid, diazoxid, agonis beta adrenergik, tiazid, dilantin, interferon alfa.
f. Infeksi : Rubella Kongenital.
g. Sebab imunologi yang jarang : antibodi, antiiinsulin (tubuh menhasilkan zat anti terhadap insulin sehingga insulin tidak sanggup bekerja memasukkan glugosa ke dalam sel).
h. Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM : sindrom Down, sindrom Klinefelter, sindrom turner, sindrom Wolfram’s.