Tuesday, February 28, 2017

√ Pengertian Fermentasi, Fungsi, Jenis, Manfaat, Tujuan Contohnya

Pengertian Fermentasi, Fungsi, Jenis, Manfaat, Tujuan & Contohnya – Kata fermentasi bersama-sama sudah tidak aneh lagi ditelinga kita. Kita sudah sering mendengar kata tersebut baik secara pribadi maupun lewat media sosial. Fermentasi biasanya dipakai untuk kuliner yang akan diambil keuntungannya ataupun keperluan lainnya. Berbicara mengenai fermentasi, masih banyak diantara kita yang belum paham wacana apa itu fermentasi. Disini kita akan menjelaskan dengan rinci apa itu fermentasi, apa saja fungsinya, jenisnya dan lain sebagainya.



Pengertian Fermentasi, Fungsi, Jenis, Manfaat, Tujuan & Contohnya


Seperti yang sudah dikatakan diatas, disini kita akan membahas fermentasi mulai dari pengertiannya, fungsinya, jenisnya, manfaatnya, tujuannya dan contohnya. Mari kita ulas satu-persatu.


Pengertian Fermentasi


Fermentasi merupakan suatu teknik pengolahan kuliner dari materi pokok menjadi kuliner siap saji dengan memakai mikroorganisme tertentu. Fermentasi sanggup terjadi sebab adanya acara mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini sanggup mengakibatkan perubahan sifat materi pangan sebagai akhir dari pemecahan kandungan-kandungan pangan tersebut.


Adapun pengertian lain dari fermentasi yakni proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen) atau pembebasan energi tanpa adanya oksigen. Contoh minuman dan kuliner berfermentasi yakni tape, oncom, bir, keju, dan lain-lain.


Fungsi Fermentasi



  • Menyelamatkan kuliner dari banyak sekali duduk perkara makanan; salah satu duduk perkara kuliner yakni roti tidak mengembang, dengan adanya ragi maka roti menjadi berkembang.

  • Penganekaragaman pangan; dengan adanya penganekaragaman pangan maka kebutuhan akan pangan menjadi lebih tercukupi.

  • Memperpanjang masa pemyimpanan; contohnya dengan adanya kuman Rhizopus oligoporus pada materi kuliner kacang kedelai maka akan menghasilkan tempe yang tahan amis lebih usang daripada yang tidak diberi kuman tersebut.

  • Meminimalkan kerugian; dengan masa penyimpanan yang bertambah panjang dengan adanya teknik fermentasi, maka kerugian akan berkurang.

  • Menambah gizi makanan; Jika dimanfaatkan dengan baik maka gizi materi kuliner akan terkendali atau bahkan menambah gizi kuliner tersebut.


Jenis-jenis Fermentasi


Berdasarkan produk yang dihasilkan, fermentasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:



  • Homofermentatif, yaitu fermentasi yang produk kesudahannya hanya berupa asam laktat. Contoh homofermentatif yakni proses fermentasi yang terjadi dalam pembutaan yoghurt.

  • Heterofermentatif, yaitu fermentasi yang produk kesudahannya berupa asam laktat dan etanol sama banyak. Contoh heterofermentatif yakni proses fermentasi yang terjadi dalam pembuatan tape.


Berdasarkan penggunaan oksigen, fermentasi dibagi menjadi fermentasi aerobik dan anaerobik, yaitu:



  • Fermentasi aerobik yakni fermentasi yang memerlukan oksigen.

  • Fermentasi anaerobik tidak memerlukan oksigen.


Berdasarkan proses yang dihasilkan oleh mikroba, fermentasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:



  • Fermentasi yang memproduksi sel mikroba (biomass)

    Produksi komersial dari biomass sanggup dibedakan menjadi produksi yeast untuk industri roti, dan produksi sel mikroba untuk dipakai sebagai kuliner insan dan hewan.

  • Fermentasi yang menghasilkan enzim dari mikroba

    Secara komersial, enzim sanggup diproduksi oleh tanaman, hewan, dan mikroba, namun enzim yang diproduksi oleh mikroba mempunyai beberapa keunggulan yaitu, bisa dihasilkan dalam jumlah besar dan simpel untuk meningkatkan produktivitas kalau dibandingkan dengan tumbuhan atau hewan.

  • Fermentasi yang menghasilkan metabolit mikroba

    Metabolit mikroba sanggup dibedakan menjadi metabolit primer dan metabolit sekunder. Produk metabolisme primer yang dianggap penting contohnya etanol, asam sitrat, polisakarida, aseton, butanol, dan vitamin. Sedangkan metabolit sekunder yang dihasilkan mikroba contohnya antibiotik, pemacu pertumbuhan, inhibitor enzim, dan lain-lain.


Reaksi Kimia Fermentasi


Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang dipakai dan produk yang dihasilkan. Secara singkat glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5OH).


Persamaan reaksi kimia yaitu: C6H12O6 → 2C2H5OH → 2CO2 → 2 ATP


Reaksi di atas dijelaskan: gula (glukosa, fruktosa dan sukrosa) = alkohol (etanol) + karbondioksida + energi (ATP).


Manfaat Fermentasi


Fermentasi mempunyai beberapa manfaat bagi kita, diantaranya:



  • Memperkaya variasi kuliner dengan mengganti aroma, rasa, dan komposisi makanan.

  • Mengawetkan kuliner dengan mereproduksi sejumlah asam laktat, alkohol, dan asam asetat dalam besaran yang relevan.

  • Memperkaya nutrisi kuliner dengan menambahkan sejumlah protein, asam amino, bersama vitamin.

  • Mengeliminasi senyawa anti nutrien.

  • Mengemat waktu dan sumber kapasitas yang diharapkan dalam memproses makanan

  • Makanan berfermentasi sanggup meningkatkan nilai gizi bagi yang mengkonsumsi.

  • Makanan atau minuman berfermentasi sanggup meningkatkan mutu kesehatan sebab mengandung prebiotik.

  • Manfaat kuliner atau minuman berfermentasi sanggup meningkatkan nilai jual produk serta bernilai ekonomis.


 Kata fermentasi bersama-sama sudah tidak aneh lagi ditelinga kita √ Pengertian Fermentasi, Fungsi, Jenis, Manfaat, Tujuan  Contohnya


Contoh Fermentasi


Untuk rujukan fermentasi sendiri sebenenarnya secara tidak pribadi kita sudah sering menemukannya bahkan sering mengkonsumsinya. Berikut ini yakni beberapa rujukan kuliner yang telah mengalami proses fermentasi.



  • Yoghurt

    Yoghurt merupakan hasil fermentasi kuman asam laktat, di mana kandungan laktosa dalam susu diubah menjadi asam laktat. Kondisi ini akan menciptakan susu mengalami pendadihan. Nah, dadih inilah yang kemudian dikumpulkan dan dikemas dalam bentuk yoghurt.

  • Tempe

    Tempe yakni hasil fermentasi dari kacang kedelai dengan memakai jamur-jamur dari genus Rhizoporus. Selain banyak kandungan proteinnya, tempe juga simpel dicerna tubuh. Karena dikala proses fermentasi, jamur Rhizopus telah menghasilkan enzim protease dan enzim lipase yang menguraikan beberapa zat kuliner menjadi senyawa sederhana yang simpel dicerna tubuh.

  • Oncom

    Oncom merupakan hasil fermentasi dari ampas tahu dengan memakai jamur Neurospora Sitophila. Jamur ini memproduksi beberapa enzim yang menimbulkan oncom menjadi lebih lunak dan empuk.

  • Tape

    Tape juga dihasilkan dari proses fermentasi. Ada banyak materi yang bisa dipakai untuk menciptakan tape, ibarat singkong, ketan hitam, ketan putih dan lain sebagainya. Nantinya, materi tersebut akan mengalami fermentasi dengan derma ragi. Prosesnya berlangsung sekitar 2 hingga 3 hari.


Demikianlah pembahasan kita tentang Pengertian Fermentasi, Fungsi, Jenis, Manfaat, Tujuan & Contohnya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua, sekian dan terimakasih.



Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id