Tahukah kau bahwa kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah itu diadopsi dari bahasa asing? Kata fiskal sendiri berasal dari bahasa latin, fiscus yaitu seorang pemegang kuasa atas keuangan pertama pada zaman romawi kuno. Kemudian, dalam bahasa inggris, fisc berarti pembendaharaan atau pengaturan keluar masuknya uang yang ada dalam kerajaan. Jadi, fiskal ini dipakai untuk menjelaskan bentuk pendapatan negara atau kerajaan yang dikumpulkan dari masyarakat dan oleh pemerintahan Negara atau kerajaan. Fiskal ini dianggap sebagai pendapatan kemudian dipakai untuk pengeluaran dengan program-program untuk mencapai pendapatan nasional, produksi, perekonomian, dan dipakai juga sebagai perangkat keseimbangan dalam perekonomian.
Sedangkan, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, fiskal berarti berkenaan dengan pajak atau pendapatan negara. Maka, sanggup dikatakan bahwa kebijakan fiskal (fiscal policy) merupakan kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pihak pemerintah guna mengelola dan mengarahkan kondisi perekonomian ke arah yang lebih baik atau yang diinginkan dengan cara mengubah atau memperbarui penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Salah satu hal yang ditonjolkan dari kebijakan fiskal ini ialah pengendalian pengeluaran dan penerimaan pemerintah atau negara.
Apa Saja Instrumen Penyusunnya?
Berdasarkan klarifikasi mengenai kebijakan fiskal di atas, sanggup terlihat apa saja instrumen yang menyusunnya. Hanya terdapat 2 instrumen utama penyusun fiscal policy, yakni:
Pendapatan Negara (Pajak)
Pemerintah memakai pajak sebagai instrumen fiskal yang dipakai untuk membiayai pembangunan. Bersifat memaksa, dan tercantum dalam konstitusi, semua wajib pajak, baik perorangan maupun badan, perjuangan wajib menunjukkan donasi pada negara.
Pengeluaran Negara
Anggaran Pembelanjaan Negara atau yang dikenal dengan APBN merupakan kumpulan dari seluruh pengeluaran yang dikeluarkan pemerintah. Pengeluaran pemerintah ini ada banyak sekali jenisnya, mulai dari biaya untuk pembangunan infrastruktur, biaya pembangunan untuk masyarakat umum, sampai biaya untuk keperluan operasional pemerintah sendiri. Keseluruhan pengeluaran negara, termasuk pada instrument fiskal, nantinya akan ikut berkontribusi terhadap pembangunan negara.
Tujuan Utama dari Penerapan Kebijakan Fiskal
Untuk menjaga biar tiap waga negara berada pada posisi perekonomian yang baik dan stabil, pemerintah selaku pemangku kebijakan wajib menciptakan undang-undang maupun acara demi tercapainya tujuan tersebut. Salah satu cara yang sanggup dilakukan ialah dengan mengeluarkan kebijakan fiskal untuk mensugesti perekonomian tersebut melalui perubahan dalam pengeluaran dan perpajakan. Kebijakan yang dibentuk biasanya bertujuan untuk mencapai target ekonomi menyerupai pertumbuhan ekonomi yang baik, lapangan kerja yang tinggi dan harga yang stabil.
Mencapai kestabilan dan meningkatkan perekonomian nasional
Salah satu tujuan utama dari kebijakan fiskal ialah mencapai kestabilan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi yang cepat akan menciptakan perusahaan-perusahaan berkembang dengan pesat. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Dengan meningkatnya pendapatan yang mereka terima, kesejahteraan bangsa secara menyeluruh akan meningkat dan kestabilan ekonomi yang dicita-citakan akan tercapai.
Tahukah kau langkah apa yang sanggup dilakukan pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut? Kebijakan yang sanggup dilakukan ialah dengan mengurangi pajak yang harus dibayar. Ketika pajak lebih rendah, konsumen mempunyai lebih banyak uang untuk dibelanjakan, yang cenderung meningkatkan investasi dan pendapatan bisnis. Hal ini mengarah ke pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi juga sanggup memacu pertumbuhan ekonomi di sebuah negara.
Membuka kesempatan kerja
Pengangguran merupakan salah satu dilema yang niscaya dimiliki oleh setiap negara, tak terkecuali di Indonesia. Maka dari itu, tidak mengherankan kalau penerapan kebijakan fiskal oleh pemerintah bertujuan untuk mengurangi tingkat pengangguran. Karena, dengan jumlah pengangguran yang tinggi, akan meningkatkan kecenderungan untuk tidak mempunyai uang untuk dibelanjakan. Hal ini akan menjadikan terhambatnya pertumbuhan ekonomi di sebuah negara.
Salah satu cara yang sanggup dilakukan pun serupa dengan tujuan yang pertama, yakni mengurangi pajak. Dengan menerapkan kebijakan tersebut, perekonomian akan terdorong dan mengakibatkan perusahaan-perusahaan melaksanakan ekspansi. Hal ini akan secara bersamaan mendorong lapangan meningkatnya lapangan pekerjaan untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
Menjaga stabilitas harga biar terhindar dari inflasi
Tujuan lain dari kebijakan fiskal ialah menstabilkan kondisi perekonomian, dengan maksud untuk menghindari inflasi. Ekonomi di sebuah negara cenderung mengikuti pola perluasan global (booming), yang biasanya diikuti oleh perlambatan ekonomi (busts).
Pemerintah sanggup memakai kebijakan fiskal untuk mengurangi risiko ini dengan meningkatkan pengeluaran dan mengurangi pajak. Hal ini dimaksudkan untuk mengendalikan perluasan berlebihan yang sanggup berdampak buruk, menyerupai inflasi tinggi. Intinya, pemerintah sanggup mencoba memuluskan tren boom dan bust untuk mencapai tren pertumbuhan ekonomi secara konstan yang lebih stabil.
Fungsi Kebijakan Fiskal
Sejalan dengan tujuan yang dikehendaki, kebijakan fiskal juga mempunyai fungsi-fungsi yang saling melengkapi satu sama lain. Hanya terdapat 2 fungsi utama dari kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan kegiatan investasi.
Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya
Fungsi pertama dari adanya penerapan fiscal policy adalah untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia. Sumber daya yang dimaksud di sini bukan hanya sumber daya manusia, tetapi juga sumber daya alam. Tanpa adanya dua komponen ini, maka kegiatan ekonomi suatu negara akan terancam. Dengan adanya fiscal policy, maka kedua sumber daya tersebut akan menjadi lebih seimbang dan optimal dalam penggunaannya.
Mengoptimalkan Aktivitas Investasi
Fungsi selanjutnya, yaitu untuk mengoptimalkan aktivasi investasi yang merupakan salah satu sumber pemasukan bagi devisa negara. Tentunya hal ini akan menunjukkan laba bagi pemerintah dan negara, alasannya ialah saling menguntungkan antara pengusaha dan investor. Dengan adanya kebijakan ini, maka para pemilik modal mendapat peluang besar dalam menginvestasikan modalnya. Hal ini akan secara otomatis menambah devisa yang berarti akan meningkatkan perekonomian di suatu negara.
Jenis-jenis Kebijakan Fiskal
Fiscal policy yang akan dibahas selanjutnya ialah dari jenis-jenis kebijakannya. Pada dasarnya, kebijakan fiskal ini terbagi menjadi dua macam, yaitu berdasarkan teori dan berdasarkan jumlah penerimaan dan pengeluaran. Nah, untuk lebih jelasnya, simak klarifikasi berikut ini, yuk!
1. Kebijakan fiskal dari segi teori
Jenis kebijakan fiskal yang pertama, sanggup dilihat dari sisi teoritisnya, Terdapat 3 macam kebijakan dari segi teori yang akan dijelaskan lebih lanjut pada poin-poin di bawah ini:
Kebijakan fiskal fungsional
Merupakan kebijakan dalam pertimbangan pengeluaran dan penerimaan anggaran pemerintah. Biasanya sanggup ditentukan dengan melihat akibat-akibat tidak eksklusif terhadap pendapatan nasional, terutamanya guna meningkatkan kesempatan kerja.
Kebijakan fiskal yang disengaja
Fiscal policy jenis ini dilakukan dengan cara memanipulasi anggaran belanja secara sengaja, baik melalui perubahan perpajakan maupun perubahan pengeluaran pemerintah. Pada pelaksanaannya, kau perlu tahu nih, bahwa terdapat 3 bentuk di dalamnya. Pertama, menciptakan perubahan pada pengeluaran pemerintah. Kedua, menciptakan perubahan pada sistem pemungutan pajak. Serta, yang terakhir, menciptakan perubahan secara serentak baik pada pengelolaan pemerintah atau sistem pemungutan pajaknya. Kebijakan ini dibentuk guna mengatasi banyak sekali dilema ekonomi secara nasional.
Kebijakan fiskal yang tidak disengaja
Terakhir, ada fiskal yang tidak disengaja, yang biasanya dipakai untuk mengendalikan kecepatan siklus bisnis supaya tidak terlalu fluktuatif. Jenis kebijakan fiskal tak disengaja ini contohnya proposal, pajak progresif, kebijakan harga minimum dan asuransi pengangguran.
2. Kebijakan Fiskal dari Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran
Jenis fiscal policy yang kedua sanggup dilihat dari jumlah penerimaan dan pengeluaran dari sebuah negara. Pada pelaksanaannya, kebijakan fiskal jenis ini, sanggup dibedakan menjadi 4 macam, yang akan dijelaskan berikut ini:
Kebijakan Fiskal Seimbang
Merupakan kebijakan yang menciptakan penerimaan dan pengeluaran menjadi sama jumlahnya. Kebijakan ini mempunyai dampak faktual maupun negatif. Dampak faktual yang ditimbulkan ialah negara jadi tidak perlu meminjam sejumlah dana, baik dari dalam maupun luar negeri. Di sisi lainnya, kondisi perekonomian akan terpuruk bila ekonomi negara dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
Kebijakan Fiskal Surplus
Pada kebijakan ini, pemerintah harus bisa menciptakan jumlah pendapatan lebih tinggi dibandingkan pengeluaran pada neraca keuangan negara. Kebijakan ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk menghindari inflasi, alasannya ialah akan bisa menekan harga yang beredar di masyarakat.
Kebijakan Fiskal Defisit
Selanjutnya, untuk kebijakan defisit, pelaksanaannya berlawanan dengan kebijakan surplus. Kebijakan ini juga mempunyai dampak faktual dan negatifnya sendiri. Salah satu kelebihan kebijakan ini ialah mengatasi kelesuan dan depresi pertumbuhan perekonomian. Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkannya ialah sebuah negara akan selalu dalam keadaan defisit.
Kebijakan Fiskal Dinamis
Jenis terakhir dari fiscal policy ini dilihat dari jumlah penerimaan dan pengeluarannya ialah fiskal dinamis. Manfaat dari penerapan kebijakan ini ialah bisa menyediakan pendapatan yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan pemerintah yang bertambah seiring berjalannya waktu.
Bagaimana Contoh Penerapan Kebijakan Fiskal
Setelah mengetahui beberapa hal penting terkait fiscal policy, untuk lebih memantapkan pengetahuanmu, akan diberikan contoh-contoh penerapannya. Terdapat banyak sekali teladan kebijakan fiskal yang pernah diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Untuk lebih jelasnya, akan diperlihatkan beberapa teladan kebijakan tersebut:
- Contoh kebijakan pertama yang pernah diberlakukan oleh pemerintah Indonesia ialah dengan menaikkan harga pajak. Kebijakan ini dibentuk dengan maksud menambah pendapatan negara, untuk mencapai kestabilan perekonomian di Indonesia.
- Pemerintah mengeluarkan obligasi untuk meminjam uang dari negara asing. Kebijakan ini biasanya diterapkan untuk pembangunan sarana infrastruktur yang bisa mendongkrak perekonomian masyarakat di sebuah negara.
- Pemerintah mewajibkan masyarakat mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk menambah wajib pajak. Ini diterapkan untuk memudahkan warga negara dalam membayar pajak. Tujuannya biar pajak sanggup dibayarkan secara sempurna waktu dan tidak menghambat proses pembangunan sebuah negara yang bersumber dari pajak.
- Mengelola anggaran dengan mengurangi pembelajaan negara dan atau menaikkan pajak yang dibebankan kepada masyarakat. Adanya kebijakan ini bertujuan biar perekonomian menjadi lebih stabil.
Bagaimana? Apakah, dengan artikel ini, kau menjadi lebih paham mengenai kebijakan fiskal? Bisa disimpulkan, bahwa salah satu cara mendukung pendapatan negara dengan baik ialah dengan membayar pajak sesuai dengan yang diwajibkan kepada kita. Baik secara individu ataupun perusahaan, kita semua wajib membayar pajak. Jika kau mengelola perusahaan, untuk memudahkanmu menghitung pajak atas karyawanmu, gunakanlah aplikasi JojoPayroll. Dengan sistem penggajian yang terotomatisasi dan tersimpan dengan kondusif secara digital, kau tidak perlu lagi pusing mengurus semuanya secara manual. Yuk, kita mulai beralih ke solusi digital!
Sumber aciknadzirah.blogspot.com