Tuesday, January 10, 2017

√ Outsourcing: Pengertian, Manfaat, Jenis Dan Sistem Penggajian

Apa kalian pernah berpikir, bagaimana sebuah perusahaan sanggup menjalankan semua sektor operasional yang perlu dilakukannya? Kalau perusahaannya memang besar, tidak jarang semua segi proses bisnis yang ada dikerjakan in-house. Namun, tentu saja, ada hal-hal yang sering diserahkan kepada pihak luar untuk dikerjakan. Praktek menyerupai inilah yang disebut dengan outsourcing (alih daya). Mungkin, tanpa sadar, kau juga sudah beberapa kali melihatnya. Di gedung-gedung perkantoran atau shopping mall, staff cleaning service biasanya direkrut dari perusahaan alih daya. Tapi apa sih sesungguhnya outsourcing? Yuk, kita pelajari lebih lanjut!


Sejarah Outsourcing


Outsourcing telah ada semenjak zaman Yunani dan Romawi. Saat itu, baik bangsa Yunani maupun Romawi menyewa prajurit abnormal untuk bertempur dalam peperangan mereka. Tidak hanya itu, kedua negara tersebut juga menyewa andal bangunan abnormal untuk membangun kota serta istana bagi kerajaan mereka. Seiring dengan perkembangan prinsip sosial, outsourcing mulai diterapkan di dunia usaha.


Awal timbulnya outsourcing di dunia bisnis yaitu adanya cita-cita untuk saling membagi resiko di dunia kerja. Tidak semua perusahaan bisa mengatasi permasalahan di pekerjaan mereka, maka dari itu outsourcing menjadi salah satu cara paling tepat. Berikut yaitu klarifikasi arti outsourcing menurut para ahli.


 bagaimana sebuah perusahaan sanggup menjalankan semua sektor operasional yang perlu dilakuk √ Outsourcing: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Sistem Penggajian


Apa itu Outsourcing?


Bila merujuk pada Undang Undang No. 13 Tahun 2003 wacana ketenagakerjaan, Outsourcing (Alih Daya) dikenal sebagai penyediaan jasa tenaga kerja menyerupai yang diatur pada pasal 64, 65 dan 66. Dalam dunia Psikologi Industri, karyawan outsourcing yaitu karyawan kontrak yang dipasok dari sebuah perusahaan penyedia jasa tenaga alih daya.


Pada dasarnya, outsourcing yaitu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan ketika mereka menyerahkan beberapa kegiatan mereka kepada pihak luar (outside provider). Pengalihan ini, beserta hak-hak dan kewajiban yang dimiliki oleh masing-masing pihak, biasanya terekam dalam sebuah kontrak kerjasama. Baik untuk menuntaskan persoalan yang ada di perusahaan, maupun mendukung tujuan dan sasaran kegiatan bisnis, perusahaan kerap beralih ke outsourcing. Dalam artian ini, pihak outside provider maupun perusahaan mempunyai kedudukan yang setara—bukan sebagai atasan dan bawahan.


Kelebihan dan Kekurangan Outsourcing


Tentu saja, praktek outsourcing ini niscaya mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri. Seperti apakah kelebihan dan kekurangan ini? Yuk, kita lihat perbandingannya di bawah ini!


Kelebihan Outsourcing



  • Perusahaan bisa fokus kepada kegiatan bisnis utama (key activity).

  • Perusahaan tidak perlu repot menyediakan fasilitas, santunan makan, bahkan asuransi kesehatan/BPJS Kesehatan.

  • Kompetensi perusahaan alih daya biasanya lebih manis di bidangnya, alasannya itu yaitu core business-nya.

  • Mengurangi resiko terhadap ketidakpastian bisnis di masa mendatang, dengan cara membatasi jumlah karyawan perusahaan.

  • Meningkatkan efisiensi dan perbaikan pada pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya non-core.


Kekurangan Outsourcing



  • Jika kontrak kerja jangka pendek, butuh waktu lagi untuk rekrut pegawai.

  • Membutuhkan sistem keamanan yang ketat jikalau ingin data terjaga dengan baik.

  • Ketergantungan terhadap sistem outsourcing, namun kembali lagi tergantung kesepakatan antar perusahaan terhadap penyedia jasa alih daya.

  • Rahasia perusahaan rentan bocor apabila menempatkan tenaga outsourcing di bab pekerjaan yang bersifat rahasia.

  • Kurang efektif jikalau hanya merekrut outsorcing dalam jangka pendek, alasannya perlu masa transisi untuk pembiasaan kembali dan peralihan tugas.


 bagaimana sebuah perusahaan sanggup menjalankan semua sektor operasional yang perlu dilakuk √ Outsourcing: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Sistem Penggajian


Jenis-Jenis Pekerjaan Outsourcing


Awalnya, perusahaan outsourcing menyediakan jenis pekerjaan yang tidak bekerjasama eksklusif dengan bisnis inti perusahaan dan tidak memedulikan jenjang karier. Beberapa pekerjaan ini, antara lain operator telepon, call centre, petugas satpam dan tenaga pembersih atau cleaning service. Namun dikala ini, penggunaan outsourcing semakin meluas ke aneka macam lini kegiatan perusahaan. Tidak jarang perusahaan beralih ke perusahaan alih daya untuk membantunya dalam bidang desain, marketing dan finansial.


Dalam undang-undang, hal ini bahwasanya diatur. Pasal 65 ayat (2) undang-undang no 13 tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan menyebutkan beberapa poin jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh pekerja outsourcing, yaitu:



  • Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama;

  • Dilakukan dengan perintah eksklusif atau tidak eksklusif dari pemberi pekerjaan;

  • Merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan; dan

  • Tidak menghambat proses produksi secara langsung


Intinya, karyawan outsourcing hanya bisa direkrut untuk mengerjakan pekerjaan di luar pekerjaan inti perusahaan pengguna jasa.


Sistem Pembayaran Gaji Outsourcing


Hingga dikala ini, belum ada regulasi yang terang dan tegas yang mengatur perhitungan honor karyawan outsourcing. Rumornya, upah karyawan outsourcing mengalami perpangkasan sampai 30%, yang dikantongi oleh perusahaan alih daya tempatnya bekerja. Kenyataannya, setiap perusahaan alih daya mempunyai kebijakan dan cara sendiri-sendiri dalam menghitung honor karyawannya, yang umumnya berpatokan pada UMP.


Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) menyatakan, bahwa perusahaan alih daya tidak memotong honor karyawannya, alasannya mendapatkan fee dari perusahaan klien setiap bulannya. Selain itu, ISS—salah satu perusahaan outsourcing terbesar di Indonesia—juga mendukung pernyataan itu. Perusahaannya tak pernah memangkas honor karyawan, dan membayarkannya sesuai dengan perjanjian kedua pihak.


Kalaupun ada perusahaan alih daya yang memotong honor atau membayar karyawannya di bawah UMP, ia menyebutnya sebagai perusahaan badung yang seharusnya diawasi secara ketat oleh Dinas Tenaga Kerja setempat. Ia memastikan, perusahaan outsourcing yang normal membayar upah pekerjanya sesuai perjanjian awal.


Dalam kontrak kerja perusahaan outsourcing dengan perusahaan user, umumnya, biaya yang disepakati untuk tiap pekerja yaitu 1,8 kali dari upahnya. Sebelumnya, perusahaan outsourcing dan karyawan sudah menyepakati honor yang akan mereka peroleh.


Misalnya, honor seorang pekerja Rp 1 juta, maka perusahaan user akan membayar Rp 1,8 juta. Namun, perusahaan outsourcing akan menawarkan Rp 1 juta untuk pekerja yang bersangkutan. Ke mana Rp 800.000?


Adapun sisanya dikembalikan ke karyawan dalam bentuk lain, yakni dipakai oleh perusahaan outsourcing untuk membayar iuran BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan dan biaya lain-lain, serta 1/12 dari honor diakumulasikan sebagai dana Tunjangan Hari Raya (THR).


Soal kesejahteraan, masing-masing perusahaan juga menawarkan jumlah berbeda. Misalnya, ada pekerja alih daya yang menerima THR hingga 4-6 kali honor dari perusahaan tempat mereka bekerja alasannya merasa puas dengan kinerjanya.


 bagaimana sebuah perusahaan sanggup menjalankan semua sektor operasional yang perlu dilakuk √ Outsourcing: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Sistem Penggajian


Outsourcing dalam Rantai Pasokan


Untuk fungsi rantai pasokan, keputusan yang paling penting yaitu apakah outsource atau in-house. Ini yaitu pertanyaan yang paling sering dipertimbangkan oleh perusahaan. Sebuah perusahaan menciptakan keputusan untuk melaksanakan alih daya berdasarkan dua pertanyaan, yakni:



  • Akankah pihak ketiga meningkatkan surplus untuk meningkatkan kegiatan in-house?

  • Sampai seberapa tingkat resiko tumbuh dari outsourcing?


Setelah keputusan dibuat, sebelum perusahaan sanggup betul-betul memakai jasa perusahaan alih daya, ada beberapa proses sourcing yang perlu dilakukan. Proses tersebut terdiri dari seleksi supplier, mendesain kontrak supplier, kerja sama desain produk, pengadaan material atau pelayanan dan penilaian performa supplier. Berikut yaitu pembahasan proses tersebut dengan lebih rinci:


Supplier Scoring and Assessment


Tahap ini yaitu proses yang dipakai untuk tingkat performa supplier. Ketika membandingkan supplier, banyak perusahaan menciptakan kekeliruan dengan hanya berfokus pada kuota harga. Padahal penyalur mempunyai faktor-faktor tertentu yang bisa memengaruhi biaya total yang digunakannya. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan tersebut, antara lain:



  • Pemenuhan lead time

  • Performa on-time

  • Fleksibilitas pasokan

  • Frekuensi pengiriman/minimum lot size

  • Kualitas pasokan

  • Biaya transportasi inbound

  • Pricing term

  • Kapabilitas koordinasi informasi

  • Kapabilitas kerja sama desain

  • Tingkat bunga, pajak dan tugas

  • Kelangsungan hidup supplier


Supplier Selection


Tahap ini yaitu penggunaan output dari scoring supplier dan penilaian untuk mengidentifikasikan supplier yang sesuai. Sebelum menyeleksi supplier, perusahaan harus memutuskan apakah memakai single sourcing atau multiple supplier. Seleksi supplier terjadi sehabis memakai prosedur yang variasi, mencakup offline competitive bid, reverse auction atau perundingan langsung. Apapun juga prosedur yang digunakan, seleksi supplier harus berdasarkan pada biaya total yang dipakai supplier dan tidak hanya harga pembeliaan. Mekanisme lelang yang sering dipakai dalam praktek dan menyoroti semua kekayaan mereka.


Design Collaboration


Kolaborasi ini memungkinkan supplier dan manufaktur untuk bekerjasama ketika mendesain komponen untuk produk akhir. Agar proses ini bisa berlangsung dengan sukses, manufaktur harus menjadi koordinator desain efektif dalam rantai pasokan. Tahap ini mempunyai aneka macam manfaat, antara lain:



  • Membantu perusahaan mengurangi biaya

  • Memperbaiki kualitas

  • Mengurangi waktu untuk pasar


Procurement


Ini yaitu proses dimana supplier mengirim produk ketika terjadi pemesanan dari pembeli. Proses pengadaan untuk material eksklusif harus fokus memperbaiki koordinasi dengan supplier. Proses pengadaan untuk material tidak eksklusif harus fokus pada mengurangi biaya transaksi untuk setiap pesanan.


Sourcing Planning and Analysis


Tahap terakhir ini mempunyai kegunaan untuk menganalisis pengeluaran silang aneka macam supplier dan kategori komponen, demi mengidentifikasi kesempatan untuk mengurangi biaya total. Ketika mendesain taktik sourcing, yang penting untuk perusahaan menjelaskan faktor efek yang terbesar pada performa dan memperbaiki sasaran dalam area.


Pengeluaran pengadaan harus dianalisis penyalur dan bab untuk memastikan kecocokan skala ekonomi. Analisis performa supplier harus dipakai untuk membangun portfolio supplier dengan kekuatan komplementer. Jika murah, namun performanya rendah, supplier harus memakai material berdasarkan permintaan. Di sisi lain, jikalau performa tinggi, namun lebih mahal, supplier harus menggunakannya untuk melawan variasi dalam undangan dan persediaan dari sumber daya lain.


Manajemen Resiko dalam Outsourcing


Dalam proses sourcing, tentu saja terdapat aneka macam macam resiko. Beberapa resiko tersebut, antara lain:



  • Ketidakmampuan untuk memenuhi undangan sempurna waktu

  • Meningkatkan dalam biaya pengadaan

  • Hilangnya properti intelektual


Oleh alasannya itu, penting untuk sanggup menyebarkan taktik peringanan yang sanggup membantu berkurangnya resiko tersebut. Berikut yaitu beberapa cara untuk sanggup menghindari terjadinya resiko yang sudah disebutkan di atas:



  • Menggunakan tim multifungsional

  • Memastikan koordinasi yang sesuai ke lintas kawasan dan unit bisnis

  • Selalu mengevaluasi biaya total dari kepemilikan

  • Membangun kekerabatan jangka panjang dengan supplier utama


 bagaimana sebuah perusahaan sanggup menjalankan semua sektor operasional yang perlu dilakuk √ Outsourcing: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Sistem Penggajian


 bagaimana sebuah perusahaan sanggup menjalankan semua sektor operasional yang perlu dilakuk √ Outsourcing: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Sistem Penggajian


Nah, jadi sanggup disimpulkan gais outsourcing itu yaitu penggunaan tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan kiprah atau pekerjaan tertentu yang spesifik. Gimana kini tau kan apa sih arti outsourcing? Tenang mau outsourcing atau bukan yang niscaya harus sempurna tanggalnya pas gajian dengan aplikasi JojoPayroll semua bisa diatasi dengan mudah.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com